Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md merespons pernyataan Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep yang mengaku bingung terhadap sikap (positioning) politik Ganjar apakah akan mengusung keberlanjutan atau perubahan pemerintahan Presiden Jokowi. Juru bicara TPN Ganjar Mahfud, Miftah Sabri, mengatakan pilpres kali ini merupakan kompetisi dari dua pihak pengusung keberlanjutan dan satu pihak pengusung perubahan.
"Pilpres 2024 adalah pertarungan antara dua camp keberlanjutan (continuity) dan satu camp perubahan (changes)," kata Miftah kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).
Miftah menyebut Ganjar-Mahfud merupakan paslon dengan gaya kepemimpinan ala pemerintahan Jokowi. Menurutnya, Ganjar-Mahfud dekat dengan rakyat dan kerap blusukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ingin keberlanjutan program pemerintahan Jokowi dengan penekanan pada watak dan gaya kepemimpinan dan style kepemimpinan ala selama ini, yang melayani rakyat, dekat dengan rakyat, responsif pada rakyat, blusukan, mengambil keputusan dengan terus bergerak dari satu titik ke titik lain, tanpa henti mendengar, kemudian memformulasi kebijakan dari blusukan dan sat-set itu, maka Ganjar-Mahfud adalah pilihannya," kata Miftah.
Miftah justru berbalik heran kepada Kaesang yang bingung pada sikap Ganjar. Padahal, menurutnya, selama ini gaya kepemimpinan Ganjar persis seperti Jokowi.
"Kalau Mas Kaesang masih bingung dengan arah gerak Mas Ganjar, berarti Mas Kaesang tidak begitu jeli melihat cara kepemimpinan Pak Jokowi, karena Mas Ganjar style leadership-nya ya plek ketiplek Pak Jokowi. Kepemimpinan yang dekat dengan rakyat, blusukan, mendengar rakyat, dan sat-set," kata dia.
Miftah memandang Ganjar dan Prabowo memiliki perbedaan fokus meski keduanya mengusung keberlanjutan.
"Perbedaan antara Ganjar dan Prabowo adalah pada titik fokus keberlanjutannya. Pak Prabowo fokus makan siang dan minum susu jadi fokus narasi utama, untuk gizi generasi penerus utama, mungkin dalam pandangan beliau, itu yang harus dilakukan yang belum dilakukan Pak Jokowi. Sementara bagi Mas Ganjar dan Prof Mahfud, pemberantasan korupsi untuk peningkatan ekonomi masyarakat itulah yang harus diperbaiki," kata Miftah.
Miftah menyebut Anies pihak yang mengusung perubahan atas kepemimpinan Jokowi. Dia berpendapat, pihak Anies menganggap arah pemerintahan Jokowi salah arah.
"Sementara Mas Anies adalah 100 persen kandidat perubahan. Beliau bener-bener mau mengubah arah pemerintahan dan legacy Presiden Jokowi sekarang ini ke arah yang berbeda. Mas Anies cenderung percaya, pemerintahan Pak Jokowi ini salah arah. Harus diubah arah pada arah yang berbeda. Semua yang dilakukan Pak Jokowi adalah keliru, basis pendukung Mas Anies cenderung kaum anti-Jokowi. Itu tentu juga sah-sah saja," kata Miftah.
Dia lantas menyarankan Kaesang agar tidak perlu bingung dengan sikap politik para kubu capres. Dia berkelakar orang bingung tak akan bisa menjalani hajat besar pemilu ini dengan riang gembira.
"Gitu, Mas Kaesang. Gitu aja kok bingung. Politik riang gembira itu nggak boleh bingung. Mas Kaesang tidak usah dan tidak perlu bingung. Orang bingung nggak bisa riang gembira," tuturnya.
Simak juga 'Sandiaga Uno Jawab Kebingungan Kaesang: Ganjar Usung Keberlanjutan':