Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno merespons mantan jubir Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira, yang menyebut Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) bentukan Anies Baswedan dipenuhi orang dalam atau ordal. Sandiaga menyebut tidak elok menjelang pilpres, satu pihak dengan yang lainnya justru saling mencari kesalahan.
"Ya kita jangan, kan kita pernah bermitra dan berhasil menangkan Pilkada Jakarta 2017 jangan karena sekarang pilkada, pilkadanya sudah lewat, sudah mendapat mandat, Mas Anies-nya berhasil di Jakarta selama 2017-2022, karena ada perhelatan pilpres ini terus saling buka-bukaan," ucap Sandiaga usai kampanye di gedung Graha Gemilang, Jatijajar, Tapos, Depok, Minggu (17/12/2023).
Sandiaga mengatakan apa yang disampaikan Anies benar setiap pihak harus punya komitmen untuk memberantas korupsi. Ia tak ingin kontestasi politik justru saling memecah belah dan menyalahkan kubu lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi menurut saya, apa yang disampaikan Pak Anies itu adalah merupakan realita dan ini harus kita pastikan ke depan bahwa pemerintahan bersih, bebas korupsi, yang akan diperjuangkan oleh Pak Ganjar dan Mahfud," ucap Sandiaga.
"Seperti yang kita tampilkan hari ini dengan membuat sabun cuci bukan hanya menurunkan biaya hidup, tapi juga memastikan sebuah simbolisasi pemerintahan yang bersih, bebas korupsi. Jangan kita terus terpecah belah saling menyalahkan," sambungnya.
Sandiaga menyebut TGUPP adalah masa lalu. Menurutnya, jika hal tersebut diangkat kembali maka hanya menimbulkan aib.
"TGUPP itu ancient history, sudah masa lalu. Jangan kita angkat-angkat, malu, aib, untuk diangkat-angkat. Mari kita bersatu, apalagi Pak Angga itu juga jubir kita dulu, kita lihatnya ke depan jangan ke belakang," ujarnya.
Sandiaga tak mau berkomentar lebih lanjut soal tudingan 'orang dalam' di TGUPP. Yang terpenting, lanjutnya, saat itu mereka saling bersinergi untuk memajukan Kota Jakarta.
"Saya nggak mau berkomentar karena menurut saya, itu kan TGUPP satu kamar sama saya, saya satu (lantai) itunya, di lantai 2 itu semua TGUPP," kata Sandiaga.
"Tapi saya berinteraksi sama mereka dan selama saya bertugas di sana satu tahun, TGUPP banyak membantu kegiatan kita, salah satunya OK OCE yang sekarang sudah ke Istanbul dan pemerintah Malaysia," sambungnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:
Saksikan Video 'Sandiaga Uno Jawab Kebingungan Kaesang: Ganjar Usung Keberlanjutan':
Dia mengingatkan kembali jika TGUPP adalah masa lalu. Sandiaga meminta semua pihak untuk melihat ke masa depan.
"Jadi waktu itu yang telah berhasil kita bukukan dan program-program yang langsung dirasakan masyarakat. Jadi kita nggak usah lihat lembaran lama, mari kita melihat ke masa depan yang cerah bersama Pak Ganjar dan Prof Mahfud," imbuhnya.
Sebelumnya, Anggawira mengaku paham dan melihat bahwa yang disampaikan Anies dalam debat capres perdana soal ordal tidaklah sesuai. Dia mengungkit Anies juga menunjuk orang dekatnya sebagai anggota TGUPP saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Bahkan bukan hanya di TGUPP karena di dalam penentuan komisaris di BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) ada orang-orang dalam, dan timses yang masuk," jelas Anggawira pada keterangannya, Sabtu (16/12).
"Mas Anies saat menjabat gubernur juga ada orang-orang di dekatnya yang masuk menjabat posisi-posisi 'orang dalam' seperti di Komisaris LRT Jakarta, BUMD PT Jakpro (Jakarta Propertindo), itu kan orang dekat Mas Anies apalagi yang di TGUPP, 'orang dalam semua'," sebut Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju tersebut.
Anggawira menganggap pernyataan Anies soal 'ordal' merupakan bumerang karena apa yang dikatakan Anies dalam debat dinilai dilakukan oleh Anies saat menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Saya melihatnya menjadi bumerang. 'Orang dalam' ini kan seperti terpercik muka sendiri jadinya," tegas Anggawira.
(dwr/fas)