TPN Sebut Ada Baliho Ganjar-Mahfud di Area Terlarang: Bukan Kita yang Pasang

TPN Sebut Ada Baliho Ganjar-Mahfud di Area Terlarang: Bukan Kita yang Pasang

Tina Susilawati - detikNews
Sabtu, 16 Des 2023 19:14 WIB
Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).
TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md. (Tina Susilawati/detikcom)
Jakarta -

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md menyoroti soal 70 balihonya di Banten yang hilang tapi kemudian muncul di area terlarang untuk alat peraga kampanye. Mereka mengaku tak tahu bagaimana baliho-baliho itu muncul di lokasi yang dilarang tersebut.

"Tadi pagi saya menerima berita lagi bahwa ada pemasangan baliho Ganjar-Mahfud di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan untuk dipasang," kata Todung Mulya Lubis selaku Deputi Hukum TPN di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).

Baliho yang memunculkan wajah Ganjar-Mahfud itu ditempatkan di tempat yang dilarang untuk ditempelkan bahan kampanye seperti di rumah pe duduk. Todung kemudian menegaskan baliho yang dipasang pada area terlarang itu bukanlah berasal dari TPN maupun dari paslon urut nomor 3 itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin menekankan setelah pencopotan 70 baliho Ganjar-Mahfud, besoknya kan muncul baliho lain, ya saya harus mengatakan itu bukan baliho yang datang dari TPN maupun dari pasangan Ganjar-Mahfud," ujarnya.

"Itu baliho yang memakai gambar Ganjar dan Mahfud tapi bukan dikeluarkan oleh kita sebagai TPN. Bukan dikeluarkan oleh pihak paslon itu sendiri," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Akibat serangkaian peristiwa itu, Todung pun curiga ada suatu kekuatan yang memang tidak ingin Ganjar-Mahfud menjadi pemenang pada Pilpres 2024 nanti.

"Kita semakin khawatir, semakin curiga bahwa ada satu kekuatan yang tidak ingin Ganjar-Mahfud itu muncul sebagai pemenang dalam pilpres ini," ucapnya.

Ia lalu meminta masyarakat menilai siapa dalang di balik serangkaian peristiwa ini. "Nah saya tidak ingin spesifik yang mengatakan siapa tapi kita ini semua punya akal sehat, kita semua bisa membaca gitu," katanya.

Terakhir, Todung mengatakan bahwa peristiwa ini telah dilaporkan pada Bawaslu. Ia pun meminta Bawaslu untuk menginvestigasi kasus ini.

"Kemarin kami juga sudah melaporkan ke Bawaslu bahwa telah terjadi pencopotan baliho sekitar 70 baliho di Banten dan kami minta Bawaslu untuk melakukan investigasi dalam hal ini," tutupnya.

Ruhut Singgung Netralitas

Di tempat yang sama, salah satu juru Bicara TPN, Ruhut Sitompul, juga turut menyampaikan persoalan netralitas. Ia menyinggung netralitas yang pernah disampaikan Presiden Jokowi.

"Ya memang Ya. Kita sangat menghormati Pak Joko Widodo, ya kami pendukung setia beliau, tapi kami juga melihat yang namanya tetaplah Pak Joko Widodo manusia biasa, walaupun beliau presiden 2 periode, sebelumnya wali kota 2 periode, gubernur 1 periode," ucapnya.

Ia menyebut Jokowi yang mengingatkan netralitas pada pemilu. Ruhut juga menyinggung Gibran Rakabuming Raka yang kini Prabowo Subianto.

"Kenapa saya katakan demikian. Ya anaknya ikut jadi calon wakil presiden. Beliau mengatakan Kita semua harus Netral. Betul," katanya.

"Tapi saya ingin menyetir kata-kata John F. Kennedy ini ya pada waktu beliau pidato calon presiden, beliau mengutip kata-kata Dante seorang filsuf. Pada saat krisis moral yang sangat dalam, sekarang, kita saat ini pada saat krisis moral yang sangat dalam, nggak ada itu orang yang netral. Kalau ada orang yang netral itu ya neraka lah tempat dia," tambahnya.

Meski begitu, ia menyebut tetap menghormati keputusan Jokowi. Namun, Ruhut justru lebih mengkhawatirkan orang-orang di sekitar Jokowi.

"Jadi oke lah kita hormati Pak Joko Widodo, saya juga walau patah hati tetap i love u full untuk beliau, tapi para sekitar lurah ini yang kita khawatirkan," ujarnya.

(rfs/dhn)



Hide Ads