"Terima kasih Bu Nyai sudah datang jauh-jauh ke Solo dan juga meminta para Bu Nyai untuk tidak buru-buru pulang, agar bisa menikmati banyak destinasi baru dan event di Kota Solo," ujar Gibran dalam keterangan tertulis, Kamis (14/12/2023).
Gibran menyinggung soal terjadinya revolusi industri menuju 5.0, di mana para santri juga harus memiliki kemampuan dan kekuatan yang sama agar mampu bersaing dengan jenjang pendidikan umum. Dirinya berharap para Bu Nyai bisa sama-sama berusaha untuk meningkatkan kualitas SDM Ponpes agar mampu bersaing di era saat ini.
"Setiap santri yang di pondok itu harus 5.0 (melek teknologi)," tambahnya.
Sementara itu, Inisiator Forum Pengasuh Majelis Taklim Arifatun Choiri Fauzi mengapresiasi kehadiran Gibran untuk bersilaturahmi dengan para Bu Nyai. Ia menegaskan, pertemuan tersebut adalah silaturahmi antara Nyai dengan Wali Kota Solo, serta bicara tentang pesantren tanpa ada agenda kampanye politik terkait Pemilihan Presiden (Pilpres).
Arifatun juga menyampaikan harapan Gibran agar para santri di Ponpes bisa setara dengan siswa lain pada umumnya. Hal tersebut mendapatkan apresiasi dari para Bu Nyai yang hadir.
"Bu Nyai juga menyampaikan beberapa hal kepada Mas Gibran, yakni terus semangat, ingat dengan masyarakat kecil, ibadahnya dan sedekahnya jangan lupa, terus yang paling penting tadi adalah kita berdoa," tutur Arifatun.
"Yang menjadi poin sentral, yang menjadi catatan bagus dari ibu-ibu di sini adalah bagaimana Mas Gibran ingin memprioritaskan santri-santri sekarang ini harus juga punya ketrampilan yang sama dengan yang berada di luar pesantren," sambungnya.
Acara silaturahmi tersebut kemudian ditutup dengan acara foto bersama dan pembacaan doa. Gibran juga berkesempatan melakukan swafoto dengan para Bu Nyai sebelum meninggalkan tempat.
Lihat juga Video 'Aksi Gibran di Debat Perdana Capres Disorot PDIP, Dibela TKN':
(prf/ega)