Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan pada seminar kebangsaan bertema 'Peluang dan Tantangan yang Bermartabat Menuju Indonesia Emas 2045: Perspektif Politik, Hukum dan Keamanan' di Universitas Faletehan, Serang, Banten, Rabu (13/12/2023). Mahfud ditanyai soal faktor penghambat dan pendukung menuju Indonesia Emas 2024.
"Hambatannya korupsi saja sebenarnya. Kalau ideologi, itu soal lain, itu bukan soal manajemen di dalam tata kelola sumber daya alam untuk menghantar ke Indonesia emas," kata Mahfud di hadapan para mahasiswa.
Karena itu, dia mengatakan, menjadi keharusan untuk memberantas tindak pidana korupsi yang ada saat ini. Jika korupsi dapat diberantas, lanjut Mahfud, keadilan pun dapat ditegakkan.
"Kita harus berantas korupsi yang ada di birokrasi, yang ada di aparat penegak hukum, yang ada di pengusaha hitam, dan sebagainya," jelas Mahfud.
"Kita tatalah, kita tidak akan bunuh mereka. Mari kita kelola ini dengan baik, negara ini kaya kalau diatur dengan baik. Semua kebagian dan semua kebagiannya itu banyak, sehingga keadilan bisa dibangun," sambungnya.
Sementara itu, mengenai faktor pendukung, Mahfud bicara soal sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki negara Indonesia. Menurutnya, pengelolaan sumber daya yang baik dapat menghantar Indonesia menuju Indonesia Emas pada 2045.
"Pertanyaannya itu, gimana, apa yang harus disiapkan? Saya kira tadi sudah sekaligus saya jawab, kita punya sumber daya alam, punya sumber daya manusia yang tinggal diolah," ucapnya.
Lebih jauh, cawapres nomor urut 3 itu mengaku optimistis dengan kelanjutan bangsa Indonesia. Asalkan, kata dia, hukum dan keadilan bisa ditegakkan.
"Kapan negara emas Indonesia atau Indonesia emas itu tercapai? Seratus tahun setelah merdeka atau 1945 (ke) 2045? Bisa nggak kita sampai ke 2045? Bisa," ucap Mahfud.
Simak Video 'Ganjar Paparkan Visi Misi: Bicara Kesetaraan-Serius Sikat Korupsi':
(ond/maa)