Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rahayu Saraswati mengatakan pihaknya mendorong penguatan kesetaraan gender dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas. Komitmen tersebut tertuang dalam salah satu program kerja Prabowo-Gibran dalam Asta Cita.
Sara mengungkapkan tujuannya komitmen tersebut untuk menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif.
"Negara memiliki peran utama dalam penguatan kesetaraan gender, dan perlindungan hak perempuan, anak, serta penyandang disabilitas," ujar Sara dalam keterangan tertulis, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan pemerintah harus menghapus diskriminasi gender dengan mendorong kebijakan dan inisiatif yang melindungi hak-hak perempuan dan kaum penyandang disabilitas, termasuk hak pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi politik.
"Pemerintah juga perlu lebih intensif dalam memberikan perlindungan yang cukup untuk menjaga tumbuh-kembangnya anak, termasuk kecukupan gizi," ucapnya.
Menurutnya, setiap warga negara memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan meraih keunggulan. Prabowo-Gibran berkomitmen membangun sumber daya manusia yang berkualitas dari sisi pendidikan dan kesehatan, serta inklusi terhadap perempuan, dan penyandang disabilitas.
"Ini ada dalam Asta Cita keempat. Salah satu yang kami dorong adalah mempercepat penerbitan peraturan pemerintah yang belum lengkap, petunjuk pelaksana (juklak), dan petunjuk teknis (juknis) dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas," jelasnya.
Selain itu, Sara menyatakan Prabowo-Gibran mendorong untuk mengintensifkan dan memperluas program peningkatan kesadaran publik. Hal itu agar tidak memarjinalkan dan merendahkan serta memberikan kesempatan yang sama untuk dapat maju dan berkembang bagi kelompok penyandang disabilitas.
"Kami juga mendorong pembangunan infrastruktur yang ramah bagi warga penyandang disabilitas, terutama untuk fasilitas-fasilitas umum, perluasan program pendidikan formal maupun non-formal yang bersifat inklusif, aplikatif, dan humanis agar segenap potensi diri setiap individu penyandang disabilitas dapat dikembangkan," tuturnya.
Selanjutnya, Sara menegaskan pentingnya meningkatkan dan memperluas akses pelayanan pendidikan, pekerjaan, kesehatan, transportasi, mendapatkan informasi, berkomunikasi, dan berpartisipasi politik penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan dalam masyarakat.
"Kami akan mendorong perusahaan-perusahaan swasta dan BUMN untuk memberikan kuota lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Perlu ada program-program perlindungan kelompok difabel dari berbagai macam bentuk stereotipe, pelecehan, kekerasan juga kami dorong," pungkasnya.