Elektabilitas Prabowo Disorot, Waketum PAN: Mungkin Hasto Frustrasi

Elektabilitas Prabowo Disorot, Waketum PAN: Mungkin Hasto Frustrasi

Dwi Rahmawati - detikNews
Selasa, 12 Des 2023 15:11 WIB
Yandri Susanto
Waketum PAN Yandri Susanto. (Dok. MPR RI)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti elektabilitas capres nomor urut 2 Prabowo Subianto 39,3% di survei Litbang Kompas. Waketum PAN Yandri Susanto menilai ungkapan itu adalah bentuk frustrasi dari Hasto lantaran elektabilitas capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menurun.

"Ya itu mungkin itu jawaban frustrasinya Mas Hasto kali, karena jagoannya melorot terus kan. Jadi membaca survei tidak begitu, yang pasti dari Litbang Kompas itu suara Pak Prabowo naik tajam, bagus, suara Ganjar turun drastis," kata Yandri kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Yandri menyebut hasil survei Litbang Kompas pertanda baik jika masyarakat semakin menerima pasangan nomor urut 2. Ia yakin dengan tren yang positif Prabowo dan Gibran dapat menang satu putaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi menurut saya itu pertanda baik bahwa pasangan Prabowo-Gibran itu diterima, Insyaallah bisa menang di satu putaran kalau tradisinya begini," tuturnya.

Yandri menilai di tengah gempuran serangan terhadap Prabowo-Gibran, masyarakat justru melihat dari sisi positifnya. Ia menilai Hasto justru blunder lantaran kerap menyerang kubu Prabowo dan Gibran.

ADVERTISEMENT

"Kita berterima kasih kepada masyarakat di tengah gempuran, serangan, yang dilakukan dari PDIP dan kawan-kawan ternyata pasangan Prabowo-Gibran itu direspons semua lembaga survei sangat dominan gitu, tingkat keterpilihannya," tutur Yandri.

"Jadi ini kita patut syukuri yang mereka jual ternyata tidak laku di tengah masyarakat. Malah blunder, malah blunder kan. Mereka nyerang-nyerang terus akhirnya Ganjar turun bebas," pungkasnya.

Hasto sebelumnya menanggapi soal posisi pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang ada di posisi buncit pada survei Litbang Kompas. Ia menyinggung elektabiltas yang didapat Prabowo.

"Yang mengejutkan justru adalah elektoral dari Pak Prabowo dan Mas Gibran. Dimana elektoral pak Prabowo setelah didukung segala upaya melalui rekayasa hukum di MK melalui baliho jutaan jumlahnya, melalui intimidasi kepala desa dikumpulkan hanya 38% (39,3%)," kata Hasto di Tangerang Selatan, Banten, Senin (11/12).

Artinya menurut Hasto bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak setuju dengan sosok Prabowo. Apalagi dengan rekam jejaknya selama ini.

"Artinya apa? 62 persen yang sebenarnya tidak setuju dengan pak Prabowo. Ini karena rekam jejak masa lalu," katanya.

Simak Video 'Simulasi Head to Head Paslon Pilpres: Prabowo-Gibran Ungguli Paslon Lain':

[Gambas:Video 20detik]



(dwr/rfs)



Hide Ads