Debat Perdana Capres 2024 Digelar Malam Ini, Berikut Profil 11 Panelis

Debat Perdana Capres 2024 Digelar Malam Ini, Berikut Profil 11 Panelis

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 12 Des 2023 11:16 WIB
KPU akan menggelar debat perdana capres-cawapres 2024, Selasa (12/12) besok. Panggung untuk debat pun sudah disiapkan hari ini.
Foto: Melihat Persiapan Panggung Debat Capres-cawapres 2024 (Grandyos Zafna/detik)

7. Mada Sukmajati

Kolega Wawan, Mada Sukmajati menyelesaikan S1 di UGM. Adapun gelar master Mada dari National Graduate Institute for Policy Studies di Tokyo, Jepang dan S3 di Heidelberg University di Jerman. Salah satu buku karyanya adalah Politik Uang di Indonesia: Pola Patronase dan Jaringan Klientelisme pada Pileg 2014.

8. Gun Gun Heryanto

Bergabung menjadi panelis di isu ini, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto. Nama Gun Gun sempat ramai menghiasi media saat menjadi pengamat politik pada Pemilu 2014, Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

9. Rudi Rohi

Di isu ini, ada juga ahli politik dari Universitas Cendana (Undana), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rudi Rohi. Rudi meraih gelar S3 dari Fisipol UGM.

10. Ahmad Taufan Damanik

Untuk isu HAM dan kerukunan warga, KPU menghadirkan panelis mantan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. Ahmad Taufan Damanik sehari-hari adalah dosen Ilmu Politik di FISIP Universtas Sumatera Utara (USU). Gelar S2-nya didapat dari University of Essex, Inggris.

ADVERTISEMENT

Selain mengajar, Taufan juga aktif sebagai konsultan penanganan anak korban konflik di Aceh, Kalimantan hingga Timor Leste. Dia juga pernah menjadi komisioner untuk ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children.

11. Prof Al Makin

Adapun Prof Al Makin, merupakan pemikir Islam yang sudah dikenal luas. Tulisan Prof Al Makin sudah tersebar di berbagai negara. Prof Al Makin juga merupakan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga dan Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2020-2024.

Prof Al Makin mengusulkan pendidikan keragaman bagi warga Indonesia sejak dini tentang budaya, tradisi dan iman yang berbeda. Selama ini pendidikan di Indonesia, dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi, hanya mengajarkan tradisi iman sendiri-sendiri, tanpa mengenal tradisi, adat, dan iman yang berbeda.


(dek/imk)



Hide Ads