Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta calon legislatif (caleg) dari PAN harus bertemu banyak warga. Hal itu dibutuhkan agar caleg tersebut bisa menang pemilu di 2024 dengan jujur tanpa politik uang.
Hal itu diungkapkan olehnya di acara Konsolidasi Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sumba Timur Menuju Pemilu 2024 di Gedung Nasional, Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, hari ini. Turut hadir di acara tersebut Bupati Sumba Timur Khristofel Praing dan sejumlah caleg serta kader PAN lainnya.
Pantauan detikcom di lokasi, Zulhas tiba di Gedung Nasional sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Sesampainya di lokasi, Zulhas disambut dengan tarian tradisional dan disematkan kain tenun khas Sumba Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, dia mengatakan paling tidak untuk caleg tingkat kabupaten harus bisa dan punya waktu bertemu warga bahkan ratusan orang dalam sehari.
"Caleg kalau mau jadi harus bisa bertemu warga sehari ratusan orang sehari. Rajin, sosialisasi, aktif dan bisa menghadirkan solusi dari berbagai persoalan bersama masyarakat," tutur Zulhas.
Zulhas menganalogikan hal itu dibutuhkan karena setiap orang memiliki suara satu. Oleh karena itu kalau caleg ingin menang, maka harus memperbanyak bertemu dengan orang.
"Setiap orang suaranya satu. Setiap hari ketemu sama orang, jelaskan apa gagasan dan pikiran kita," kata Zulhas.
Dengan begitu menurutnya caleg tidak perlu berpikir untuk politik uang.
Dalam kesempatan itu, Zulhas juga meminta seluruh kader untuk bersama memenangkan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024.
"Prabowo - Gibran," ujar Zulhas.
"Coblos," teriak para kader.
"PAN 12 Pas," tutur Zulhas lagi.
"Coblos," ungkap kader.
Sebagai informasi, kunjungan Zulhas ke Waingapu Sumba Timur merupakan salah satu dari rangakian kampanye di NTT dan NTB.
Sebelumnya, Zulhas turut melakukan kampanye di Labuan Bajo di dua titik.
Pada kesempatan itu, Zulhas juga menghadiri sejumlah acara seperti Silahturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah Kabupaten Manggarai Barat dan bersilahturahmi dengan sejumlah pembuka agama dan tokoh masyarakat setempat.
(prf/ega)