Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni, mengaku meminta maaf atas ucapan Ade Armando soal politik dinasti saat bertemu dengan Gubernur DIY sekaligus Sultan Jogja, Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Apa respons Sultan Jogja atas permintaan maaf tersebut?
Dilansir detikJogja, Jumat (8/12/2023), Raja Juli yang sekaligus Wakil Menteri ATR/BPN bertandang ke kantor gubernur di Kompleks Kepatihan untuk membicarakan tindak lanjut Penandatanganan MoU dan Penyerahan Sertifikat Tanah Kasultan/Kadipaten oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional yang turut dihadiri Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto.
Di sela penandatanganan MoU itu, Raja Juli mengaku sempat sowan dengan Sultan Jogja. Dalam kesempatan itu, Raja Juli mengaku memulai pembicaraan dengan meminta maaf kepada Sultan karena ucapan Ade Armando menimbulkan kegaduhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memulai pembicaraan dengan mohon maaf kepada beliau karena keriuhan beberapa hari ini karena ulah Ade Armando. Saya sampaikan juga sikap tegas Ketum PSI, Mas Kaesang Pangarep, bahwa PSI partai yang taat konstitusi, UUD Dasar, UU jelas-jelas menjamin Keistimewaan DIY. Siapa saja kader PSI, yang tidak percaya UUD dan UU, termasuk Bang Ade Armando, silakan keluar dari PSI," kata Raja Juli.
Terkait hal itu, Sultan Hamengku Buwono merespons dengan mengaku tidak ada pembicaraan soal Ade Armando dengan Raja Juli. Bahkan, lanjut Ngarsa Dalem, dirinya baru tahu Raja Juli sebagai Sekjen PSI.
"Nggak ada nggak membicarakan itu. Saya kan juga nggak tahu kalau itu sekjen. Baru ketemu," ujar Sultan HB X
Baca selengkapnya di sini.
Lihat juga Video: Momen Sekjen PSI Sowan ke Sultan Jogja