Cak Imin: Kemandirian Pangan Kita Terganggu Jika Hanya Andalkan Impor

Cak Imin: Kemandirian Pangan Kita Terganggu Jika Hanya Andalkan Impor

Tina Susilawati - detikNews
Kamis, 07 Des 2023 18:49 WIB
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar meluncurkan 1 Juta Jubir Desa AMIN. Dalam acara itu, Cak Imin mengkritik kartu prakerja.
Cak Imin (Foto: Chelsea Olivia Daffa)
Jakarta -

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bicara perubahan yang diusungnya bersama Anies Baswedan. Cak Imin menyebut kemandirian pangan akan terganggu jika hanya mengandalkan impor dari negara lain.

"Perubahan yang lain contohnya misalnya kita butuh barang, kedaulatan dan kemandirian pangan kita terganggu dan parah karena kita hanya mengandalkan impor," ucap Cak Imin di Aula Pandansari, Taman Wiladarika, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (7/12/2023).

"Bayangkan suatu hari negara yang memproduksi pangan dan tidak impor, ekspor pangannya ke kita, apa kita harus mati?" tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin tak ingin jika Indonesia hanya bergantung dengan pangan dari negara lain. Sebab, kata dia, Indonesia memiliki tanah yang subur.

"Bayangkan jika kemandirian pangan kita tidak terjaga dengan baik, akankah kita menggantungkan kedaulatan negeri ini karena kita harus bergantung pangan dari negara lain? Padahal tanah kita tanah surga, tongkat dan batu jadi tanaman," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan salah satu perubahan yang diusung oleh Paslon Anies-Cak Imin (AMIN) ialah melakukan perubahan pada sektor pertanian. Menurutnya, pertanian harus menjadi pilihan utama untuk mencapai kedaulatan pangan.

"Salah satu perubahan yang kita lakukan adalah pertanian harus dijadikan pilihan utama bagi pembangunan nasional kita dalam rangka kemandirian pangan, dalam rangka kedaulatan pangan," ucapnya.

Cak Imin menekankan industri pertanian harus menjadi lapangan kerja baru untuk rakyat. Dia mendorong adanya agroindustri.

"Sekaligus industri pertanian harus menyerap dan menjadi lapangan kerja baru bagi rakyat kita yang selama ini makin banyak nganggurnya," ujarnya.

"Syaratnya sederhana, petani dan pertanian harus untung bangun dan ciptakan agroindustri yang efektif tidak bisa memang mengandalkan swasta karena swasta mengalami kolaps akibat krisis global dan akibat ekonomi lainnya," tambahnya.

Karena itu, dia menyebut pemerintah harus turun tangan untuk memajukan sektor pertanian. Hal itu, kata dia, adalah tanggung jawab dari pemerintah.

"Mau tidak mau negara harus tampil. Gunanya negara dan pemerintah itu tampil saat ada nilai-nilai yang mengalami ancaman dan krisis," ujarnya.

"Ini yang namanya turun tangan. Ini yang namanya tanggung jawab. Ini yang namanya ngerti prioritas, gampang, yang mestinya bisa dilaksanakan oleh siapapun yang memiliki kemampuan yang untuk mengatasi pangan," tutupnya.

(lir/lir)



Hide Ads