Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo bercerita pengalamannya selama masih menjadi Gubernur Jawa Tengah. Ganjar mengaku sempat tak dipercaya sebagai gubernur yang antikorupsi.
Mulanya, Ganjar mengatakan pernah ada ASN yang mendatanginya dan memberikan uang. Ganjar mengatakan anak buahnya itulah yang menjadi 'korban pertama' sikap antikorupsinya.
"Ternyata saya tidak dipercaya dan saya berusaha untuk tetap dikasih sesuatu," kata Ganjar dalam sambutannya di acara pertemuan TPD, Caleg, dan Massa Partai dan Relawan di SRITI Convention Hall, Palu, Sulteng, Senin (4/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maka korban pertama kalau saya boleh katakan korban adalah pegawai saya datang, kemudian dia memberikan sesuatu, hanya saya sampaikan 'Bung anda bawa pulang ini, anda kasihkan kepada istri anda, anda kasihkan kepada anak buah anda, dan mudah-mudahan ini terpakai'," sambungnya.
Ganjar mengatakan dirinya akan menerima pemberian itu jika dipaksa, namun tetap melaporkan ke KPK sebagai bentuk kepatuhan pelaporan gratifikasi. Ganjar mengatakan anak buahnya itu malah ketakutan saat mendengar Ganjar mau melapor ke KPK.
"Kalau terpaksa anda harus memberikan ke saya dan meminta kepada saya menerima, ini akan saya terima, tapi besok pagi saya serahkan ke KPK, sebagai laporan gratifikasi. Langsung keringatnya sejagung-jagung keluar," ujarnya.
"Pilihan anda adalah cukup anda minta maaf dan tidak melakukan atau saya pecat besok pagi," tambahnya.
Ganjar mengatakan masih ada pihak-pihak yang ingin menyuap dirinya. Bahkan, kata Ganjar, dia sempat dicap hanya akan bertahan 3 bulan sebagai gubernur antikorupsi.
"Seolah-olah 'Ini paling gubernur 3 bulan, habis 3 bulan udah minta-minta'. Alhamdulillah 10 tahun kita pegang, 10 tahun kita kuatkan pemikiran, terpaksa harus mencopot pejabat utama kami karena melakukan korupsi," ujarnya.
Simak juga Video: Raja-Raja di Timor Tegaskan Dukung Ganjar dan Mahfud di Pilpres 2024