Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin sedih mendengar kabar data KPU dibobol oleh hacker. Dia melihat masalah kebocoran data ini semakin sering terdengar di era teknologi informasi.
"Kita sayangkan ya bahwa itu sampai bocor, itu kita sayangkan," kata Ma'ruf usai menghadiri acara Mukernas MUI di Mercure Jakarta, Ancol, disiarkan kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Jumat (1/11/2023) malam.
Dia meminta KPU berhati-hati dalam mengelola informasi dari publik tersebut. Data kependudukan dan data pemilu harus dijaga dengan prima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPU harus betul-betul menjaga kerahasiaan itu," kata Ma'ruf.
"Memang sekarang ini musimnya bocor itu. Supaya ke depan lebih dijaga lah," kata Ma'ruf, setengah berkelakar tapi tetap berpesan serius.
Sebagai informasi, ada sekitar 204 juta Data Pemilih tetap (DPT) diduga bocor dan diperjualbelikan di dark web dengan harga 2 bitcoin atau sekitar Rp 1,2 miliar. Oknumnya adalah hacker atas nama Jimbo. Kebocoran data oleh KPU ini diduga bukan hanya sekali ini saja. Pasalnya, pada era hype Bjorka di tahun 2022, 105 juta data KPU diduga dibocorkan. Berdasarkan penyelidikan saat itu, kebocoran data diklaim bukan berasal dari penyelenggara pemilu.
KPU berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Bareskrim Polri dalam mengusut dugaan peretasan data pemilih Pemilu 2024. Dari hasil pengecekan, KPU, BSSN dan Bareskrim Polri tengah melakukan pengecekan analisis.
Simak Video 'Komisi I Minta KPU Tanggung Jawab atas Dugaan Kebocoran Data Pemilih Pemilu':