Capres nomor urut 1 Anies Baswedan bersyukur berduet dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Pilpres 2024. Anies mengatakan perjuangan menjemput perubahan lebih ringan bersama Cak Imin.
"Saya bersyukur ini adalah satu kerja bersama yang luar biasa, bersama dengan Gus Imin terasa sekali perjuangan jauh lebih ringan," kata Anies di acara konsolidasi pemenangan AMIN di Ancol Beach City Mall, Rabu (30/11/2023).
Anies kemudian menyinggung soal mi instan. Anies bertanya apakah yang hadir di dalam konsolidasi ini ada yang instan atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kira-kira begini, adakah di antara kita yang instan? Gus Imin bilang, ini kita kalau gaji suka kurang, sampai kalau akhir bulan makannya... oooh.... Mi instan aja butuh proses," ucap Anies.
"Insyallah, iya itu nggak bahaya tah? Insyallah dengan apa yang sudah kita kerjakan selama ini luar biasa. Ke mana-mana kami pergi menyaksikan baliho PKB dengan pesan yang sama. Insyaallah apa yang kita siapkan selama ini nantinya betul-betul kita menjemput takdir untuk Indonesia yang adil dan makmur," paparnya.
Dalam pidatonya, Anies juga menyoroti ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Dia mengatakan ada selisih 10 tahun soal ketertinggalan angka indeks pembangunan manusia.
"Di Sumatera dan Jawa angkanya 69 IPM-nya tahun 2013. Sekarang Kalimantan, Bali, Sulawesi Tenggara, Maluku , Papua angkanya 69 tahun 2022. Apa aritnya? Artinya ada ketertinggalan yang waktunya 10 tahun. 10 tahun tertinggal, bukan selisih 4, 5 poin. Itu kelihatannya gampang, tapi begitu dilihat, selisihnya 10 tahun," kata Anies.
"Kenapa? Karena kita membiarkan ketimpangan berjalan bertahun-tahun. Apakah ini perlu diteruskan? Apa yang diperlukan? Yang diperlukan perubahan. Dengan kondisi ini maka tidak aneh bila pembangunan terpusat di Jawa. Karena sumber daya manusia punya ketimpangan yang luar biasa. Insyaallah ikhtiar kita untuk menghadirkan Indonesia yang adil, makmur untuk semua akan membereskan masalah ini," terangnya.