Singgung Seniman Sulit Ajukan KPR, Anies Janji Ubah Syarat Lebih Adil

Singgung Seniman Sulit Ajukan KPR, Anies Janji Ubah Syarat Lebih Adil

Mulia Budi - detikNews
Rabu, 29 Nov 2023 16:57 WIB
Anies Baswedan di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Anies Baswedan saat berkampanye di Bandung, Jabar. (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut masyarakat membutuhkan akses untuk bisa melakukan kredit pemilikan rumah (KPR). Anies ingin mengubah akses warga untuk mendapatkan KPR dipermudah.

"Tadi kami sampaikan bahwa ada persoalan-persoalan mendasar. Satu adalah kebutuhan pangan yang harganya tinggi. Dan lebih dari 50% pengeluaran keluarga rata-rata di Indonesia itu untuk kebutuhan pangan. Kemudian kedua banyak sekali masyarakat yang pada saat ini membutuhkan rumah dan mereka membutuhkan akses untuk bisa KPR," kata Anies Baswedan di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).

Anies mengatakan KPR di Indonesia belum memfasilitasi seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, masyarakat yang bekerja di sektor informal masih sulit mendapatkan KPR.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi KPR kita itu KPR yang belum memfasilitasi semua. Mereka yang bekerja di sektor formal mudah mendapatkan KPR, tapi mereka yang bekerja mandiri mereka yang informal nonformal itu kesulitan," ujarnya.

Dia mengatakan sektor yang memperoleh investasi merupakan sektor yang tak banyak menyerap lapangan kerja. Dia mencontohkan investasi Indonesia tahun 2013 dan 2022 yang tinggi namun angka penurunan pengangguran rendah.

ADVERTISEMENT

"Jadi kita ingin itu rencananya mau diubah. Tadi terkait lapangan kerja, sama investasi yang masuk dan kegiatan-kegiatan investasi tinggi. Tetapi, sektor-sektor yang mendapatkan invetasi ini adalah sektor yang tidak banyak menyerap lapangan kerja," kata Anies.

"Jadi ketika investasi kita melonjak dari sekitar Rp 400 triliun di 2013, sekarang menjadi Rp 1.200 triliun di tahun 2022, angka itu lonjakannya tinggi, tapi penurunan pengangguran itu rendah. Karena banyak sektor-sektor yang terima investasi itu tidak menyerap tenaga kerja," lanjutnya.

Anies mengatakan pihaknya akan mendorong investasi di sektor yang menyerap tenaga kerja atau reindustrialisasi. Di antaranya sektor manufaktur dan pertanian.

"Jadi ke depan kami akan dorong memperbanyak investasi di sektor yang menyerap tenaga kerja, yaitu sektor manufaktur, sektor pertanian. Itu bisa menyerap tenaga kerja yang amat banyak karena itulah kita mendorong apa yang disebut dengan reindustrialisasi, bukan sekadar hilirisasi tapi juga reindustrialisasi, membangun industri-industri. Dan kita tahu, Bandung Raya ini yang menyerap tenaga kerja adalah pabrik-pabrik yang ada di sekitar sini, itu yang harus diperbanyak, itu rencana kita ke depan," ucapnya.

Anies mengatakan persyaratan KPR saat ini membatasi akses masyarakat. Dia menyebut masyarakat yang berpendapatan cukup tak jarang masih gagal mendapatkan KPR lantaran persyaratannya yang ketat.

"Jadi KPR ini persyaratan-persyaratannya itu sangat membatasi, sehingga mereka yang sesungguhnya memiliki pendapatan yang cukup tapi karena persyaratannya ketat dan hanya bisa diikuti oleh sebagian, maka mereka tidak dapat akses," ujarnya.

Anies berjanji mengubah kebijakan KPR tersebut. Dia mengaku akan membuat kebijakan agar KPR dapat diakses oleh seluruh masyarakat dengan mudah.

"Jadi ini adalah sebuah kebijakan KPR untuk semua, agar orang-orang yang selama ini sesungguhnya layak mendapatkan fasilitas kredit jadi punya fasilitas kredit. Saya beri contoh, kalau Anda seorang seniman, seorang budayawan, terus mau ngajuin KPR, pasti sulit sekali karena dia tidak memiliki kontrak kerja seperti pegawai-pegawai yang lain. Tapi dia memiliki kebutuhan yang sama untuk punya rumah, nah skemanya akan dibuat lebih adil," tutur Anies.

"Di sisi lain, bank-bank BUMN salah satu keuntungan terbesarnya adalah dari KPR. Kan unik ini, bank-bank milik negara, harusnya membantu rakyat bisa punya KPR ini rakyatnya tidak punya KPR tapi keuntungan dari KPR sangat tinggi. Nah ini yamg mau kita ubah, jadi dengan begitu harapannya nanti warga muda kemudian keluarga-keluarga yang sekarang ini masih ngontrak rumah itu dapat kemudahan sebagaimana kemudahan itu diberikan untuk kredit bagi kepemilikan kendaraan bermotor ya cukup ya," imbuhnya.

(mib/rfs)



Hide Ads