Cak Imin mulanya membahas soal masalah stunting di Indonesia yang penanganannya belum maksimal. Menurut Cak Imin, Indonesia merupakan negara yang kaya, tapi kekayaan itu tak digunakan dengan baik.
"AMIN menang, anak sebelum lahir sudah diperhatikan gizinya oleh negara dan pemerintah. Lah wong rata-rata munculnya stunting karena baru sadar anaknya sudah lahir," kata Cak Imin dalam sambutannya di acara Halaqoh Kebangsaan Jaringan Perempuan Nahdliyin, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).
Ia menilai hal itu kerap terjadi lantaran pejabat negara lebih sering mengadakan rapatnya dibanding dengan pekerjaan mengatasi hal itu. Ia menyinggung anggaran untuk rapat besar seperti yang pernah disampaikan salah satu menteri.
"Nopo wonten ngandaran banyak (kenapa begitu banyak), negeri ini sugih (kaya) untuk penanganan stunting besar, untuk menangani kemiskinan besar. Tapi, kakehan (kebanyakan) rapate timbang nanganinge (ketimbang menanganinya)," ujar Cak Imin.
"Biaya rapatnya niku, niki sing ngomong menteri, sing ngomong menteri, sanes kulo (bukan saya). Biaya rapat untuk kemiskinan rapat tok niki (itu), niku Rp 500 triliun, eh Rp 500 M, lah kok rapat tok ae larang-larang (kok rapat saja mahal-mahal)," sambungnya.
Cak Imin menyebut karena itulah yang dibutuhkan saat ini adalah perubahan. Ia miris dengan pengangguran di Indonesia masih banyak dari kalangan sarjana.
"Makanya butuh apa? Perubahan, sing nganggur kakehan (yang menganggur kebanyakan) anak muda yang lulus S1, nganggur kakehan (kebanyakan menganggur) karena apa? Tidak digarap dan disiapkan dengan sungguh-sungguh," ucapnya.
Cak Imin menyebut pemerintah lebih sering rapat daripada pekerjaannya di lapangan. Ia menyebut, jika AMIN menang, anggaran rapat itu akan digunakan untuk ibu-ibu yang sedang mempersiapkan kelahiran anak.
"Pemerintah kakehan (kebanyakan) rapat timbangi ngelakoni (daripada melakukan) pekerjaan. Insyaallah AMIN menang, rapat dibatasi, anggaran harus langsung digunakan untuk ibu-ibu yang sedang menjadi tanggung jawab, negara menyiapkan kehamilan dan menyiapkan kelahiran," imbuhnya. (dwr/rfs)