Anies: Pendiri RI Bisa Saja Buat Negara Untungkan Keluarganya tapi Tidak

Anies: Pendiri RI Bisa Saja Buat Negara Untungkan Keluarganya tapi Tidak

Wildan Noviansah - detikNews
Minggu, 26 Nov 2023 19:12 WIB
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan
Foto: Esti Widiyana/detikJatim
Jakarta -

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan berbicara pendiri Republik Indonesia bisa saja memanfaatkan kekuasaannya untuk menguntungkan dirinya dan keluarganya. Anies menyebut hal itu tapi tidak dilakukan oleh para pendiri tersebut.

Hal tersebut disampaikan dalam acara deklarasi relawan Aneka Bersama Imin (ABI) di Basket Hall, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023). Mulanya Anies berbicara cita-cita untuk menjadikan negara yang mengedepankan etika dan hukum.

"Kami menginginkan agar ke depan negeri ini diatur dengan mengedepankan etika, kekuasaan diatur dengan hukum, bukan hukum diatur oleh penguasa," kata Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anies lantas menyinggung, para pendiri bangsa Indonesia sebetulnya bisa membuat sebuah negara yang menguntungkan mereka dan keluarganya. Namun, hal tersebut tidak dilakukan.

"Para pendiri Republik ini bisa saja membuat sebuah negara yang menguntungkan dirinya dan keluarganya. Tapi mereka tidak memilih jalan itu. Mereka membangun sebuah republik yang tidak mementingkan golongan ningrat, tidak mementingkan yang waktu itu punya privilege," kata dia.

ADVERTISEMENT

Justru, lanjut Anies, para pendiri bangsa membangun negara yang jujur dan berintegritas. Dia juga mengajak masyarakat untuk mengembalikan spirit tersebut.

"Justru mereka membangun sebuah negeri yang memungkinkan siapa saja bisa jadi apa saja, asal kerja keras, asal jujur, asal berintegritas, mari kita kembalikan spirit republik ini pada spirit pendiri Republik. Kita ingin negeri ini tetap menjadi negara hukum. Bukan negara kekuasaan," ujarnya.

Anies mengatakan, ketika negara mengedepankan hukum, maka para penguasa akan tunduk pada hukum. Namun sebaliknya, jika negara Indonesia menjadi negara kekuasaan, maka penguasa bisa mengatur semuanya termasuk hukum demi kepentingan mereka.

"Karena kita negeri ini adalah negara hukum, maka penguasa diatur oleh hukum. Kalau ini menjadi negara kekuasaan maka penguasa yang mengatur hukum, menggonta-ganti hukum demi kepentingan penguasa," kata dia.

"Kita ingin Republik tetap menjadi Republik negara hukum. Setuju? Itulah sebabnya perjuangan perubahan ini harus kita lakukan sama-sama. Bila kita tidak memanfaatkan momentum untuk melakukan perubahan, maka apa yang hari ini menjadi status quo menjadi berkelanjutan," jelasnya.

Simak juga Video: Anies: Selama Ini Ketimpangan Tak Jadi Agenda Serius

[Gambas:Video 20detik]



(wnv/azh)



Hide Ads