Food Estate Tuai Kritik dari Dunia Politik: Dulu Hasto, Kini Anies

Food Estate Tuai Kritik dari Dunia Politik: Dulu Hasto, Kini Anies

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 25 Nov 2023 22:43 WIB
Capres Anies Baswedan. (Dok. Istimewa)
Foto: Capres Anies Baswedan. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Proyek food estate yang digulirkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menuai sorotan dari dunia politik. Dulu, ada politikus PDIP Hasto Kristiyanto yang melontarkan komentar menghebohkan. Kini, capres Anies Baswedan juga mengkritisi Proyek Strategis Nasional (PSN) itu.

Mundur ke bulan Agustus lalu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ilai kebijakan food estate disalahgunakan. Hasto menyoroti kerusakan lingkungan hidup.

"PDIP ini mempunyai program Merawat Pertiwi. Maka kami mengapa memberikan suatu catatan yang sangat kuat terkait dengan upaya yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi untuk membangun food estate, tetapi dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan," kata Hasto di Ciawi, Bogor, 15 Agustus lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Dwi Andayani/detikcom)

Kritik Hasto terhadap food estate menggelinding meski Ketua DPP PDIP Puan Maharani punya komentar berbeda. Puan tidak buru-buru menyimpulkan bahwa food estate adalah kejahatan lingkungan. Juru Bicara Pemenangan Pemilu Gerindra Budi Djiwandono juga menanggapi Hasto. Dia menjelaskan, food estate merupakan program untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.

Presiden Jokowi sampai menanggapi. Dia menekankan bahwa food estate atau lumbung pangan nasional memang program yang susah namun harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan di tengah situasi dunia yang tidak menentu.

ADVERTISEMENT

"Kalau, supaya tahu, membangun food estate, membangun lumbung pangan itu tidak semudah yang Bapak-Ibu bayangkan. Tanaman pertama biasanya gagal, nanem kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya ketujuh, keenam, ketujuh, itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan," ujar Jokowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 18 Agustus.

Sebulan kemudian, 21 September, Hasto kembali membahas soal food estate. Dia melihat ada yang tidak sehat di proyek tersebut. Seharusnya, proyek itu melibatkan petani, masyarakat lokal, perguruan tinggi, dan pusat riset. Food estate disebutnya perlu dievaluasi.

Yang terbaru, capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, juga mengkritisi food estate. Simak selengkapnya:

Kritik Anies terhadap food estate

Anies Baswedan menyampaikan tinjauan kritisnya soal food estate. Alih-alih food estate, bila jadi presiden maka dia akan menggulirkan agenda pangan berupa contract farming.

Konsep ini disampaikan Anies dari mimbar 'Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia', acara WALHI, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/11/2023) tadi.

"Fokus kita ke depan, kita tidak akan mengkonsentrasikan kepada food estate. Justru kita ingin contract farming dibangun untuk Indonesia ke depan," kata Anies disambut tepuk tangan seisi ruangan.

Dia memaparkan food estate berpendekatan sentralistik sedangkan contract farming berpendekatan desentralisasi. Food estate hanya memberi kepastian di kawasan pertanian itu sendiri, sedangkan contract farming memberi kepastian untuk seluruh petani. Fokus food estate adalah ekstensifikasi lahan sehingga merusak ekologi, sedangkan contract farming adalah mengintensifikasi lahan yang sudah ada supaya lebih produktif.

Selanjutnya, food estate disebutnya berjalan berdasarkan keputusan pemerintah pusat, sedangkan contract farming punya penyerapan hasil berbasis lokal oleh BUMN/BUMD kota besar melalui skema kontrak kerja. Food estate juga dilihatnya dikuasai pemilik modal, sedangkan contract farming bekerjasama dengan petani dan pemilik modal.

"Mengapa food estate ini bukan menjadi opsi? Karena ini adalah pendekatan di mana negara menguasai produksi secara sentralistik," kata Anies.

Capres Anies Baswedan di acara WALHI, 25 November 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)Capres Anies Baswedan di acara WALHI, 25 November 2023. (Devi Puspitasari/detikcom)

Food estate adalah salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Jokowi. Food estate merupakan kawasan lumbung pangan untuk menjaga ketahanan pangan, digelar di kawasan dengan pendekatan klaster. Gampangnya, food estate adalah pertanian pangan dalam skala luas dan terintegrasi.

Kepada wartawan usai acara, Anies menjelaskan lebih lanjut. Dia ingin menggulirkan contract farming seperti yang pernah dia lakukan di Jakarta. Pemprov DKI Jakarta menjalankan kerja sama dengan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) di daerah lain. Pemprov DKI berkontrak lima tahun dengan Gapoktan provinsi lain, menyepakati harga hasil tani, dan memastikan suplai pangan untuk Jakarta.

"DKI Jakarta bukan membeli sebuah lahan besar lalu membuat food estate untuk Jakarta. Yang kami lakukan justru mengajak petani-petani yang ada diperkuat. Apa yang terjadi ketika mereka mempunyai kontrak farming? Mereka bisa mendapatkan kredit untuk mekanisasi pertanian," kata Anies.

(dnu/dnu)



Hide Ads