Wakil Bendahara Umum Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Rajiv, menyindir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal upaya membangun komunikasi dengan AMIN terkait indikasi tekanan jelang pemilu. Sambil berseloroh Rajiv meminta Hasto untuk tidak mencari teman jika ingin berantem.
"Mas Hasto nggak usah nyari-nyari kawan lah kalau berantem, berantem sendiri aja ngapain nyari-nyari kawan," kata Rajiv dalam Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (22/11/2023) malam.
Rajiv mengatakan saat ini pasangan AMIN fokus dalam memenangkan hati rakyat. Pihaknya mengaku tidak ingin terlibat dalam drama politik yang melibatkan pasangan capres lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biarkan Anies Cak Imin melayani rakyatnya. Jadi yang berantem yang sebelah kita tontonin aja, tapi ya berantem yang positif supaya tidak kebawa sama masyarakat di bawah," jelas Rajiv.
Hasto Klaim Jalin Komunikasi dengan AMIN
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut indikasi tekanan yang diterima PDIP dan Ganjar-Mahfud tak hanya dalam bentuk pencopotan baliho. Hasto mengatakan PDIP juga membangun komunikasi dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait indikasi tekanan jelang Pilpres 2024.
"Oh, ya cukup banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen hukum, penggunaan instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada pada koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite dan itu harus dibangun suatu narasi bagi masa depan," kata Hasto kepada wartawan di Hotel Sari Pasific, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).
Hasto menyinggung intervensi yang terjadi di Mahkamah Konstitusi (MK). "Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan ya. Kalau kita lihat MK saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain," kata Hasto.
Hasto lalu mencontohkan tekanan yang muncul terhadap dirinya, kader PDIP Adian Napitupulu, hingga Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya. Dia mengatakan tekanan itu tak akan melonggarkan semangat juang Ganjar-Mahfud.
"Bahkan kita lihat kan sebelumnya Yunarto Wijaya, kemudian ada Saudara Ulin, kemudian Adian, saya. Jadi berbagai signal-signal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi itu memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi. Ya ini menumbuhkan jati diri yang makin Kokoh. Sehingga tekanan-tekanan tidak akan melonggarkan suatu semangat juang, apalagi dengan spirit dari Mas Guntur Soekarnoputra dan kemudian kami bergerak," ujarnya.
Hasto mengaku prihatin terhadap tekanan dari luar negeri yang menyebutkan kemunduran demokrasi Indonesia. Menurutnya, politik jujur dan adil tak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi.
"Kita mendapatkan tekanan yang begitu kuat dari luar negeri karena Indonesia yang sebelumnya dipuji dengan track record demokrasi yang baik, tapi kemudian mundur ke belakang. Bahkan terjadi the darkness of Indonesian democracy. Ini yang kami sangat prihatin," kata Hasto.
"Maka masih ada waktu untuk melakukan koreksi itu agar berbagai upaya-upaya, tekanan tidak terjadi dan ketika tekanan itu makin masif, yang terjadi adalah suatu counter action berupa gerakan rakyat. Dan gerakan rakyat ini dengan memasang baliho di rumah-rumah, tempat ini silakan dipasang baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud. Ini menunjukkan esensi bagaikan apa yang disampaikan Pak Ganjar, air kebenaran, air politik jurdil ini tidak bisa dibendung dengan berbagai intimidasi," ujarnya.
Simak Video 'Anies Klaim Hanya Visi Misi AMIN yang Dibagi Setiap Sektor-Kawasan':
(ygs/dwia)