Peneliti SMRC Yakin Jokowi Tak Akan Jadi 'Anak Durhaka' ke PDIP

Peneliti SMRC Yakin Jokowi Tak Akan Jadi 'Anak Durhaka' ke PDIP

Yogi Ernes - detikNews
Rabu, 22 Nov 2023 22:41 WIB
Peneliti SMRC Saidiman Ahmad (dok. Youtube Adu Perspektif detikcom)
Foto: Peneliti SMRC Saidiman Ahmad (dok. Youtube Adu Perspektif detikcom)
Jakarta -

Peneliti SMRC Saidiman Ahmad yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan menjadi 'anak durhaka' bagi PDIP. Dia mengatakan Jokowi masih punya kepentingan terhadap PDIP.

"Jokowi juga masih punya kepentingan dengan itu. Kalau iya benar-benar mengambil jarak dari PDIP sebenarnya di publik juga ada sentimen negatif juga dengan itu. Seolah-olah pemimpin yang tidak pandai membalas budi," kata Saidiman dalam diskusi Adu Perspektif detikcom bersama Total Politik, Rabu (22/11/2023).

Saidiman mengatakan Jokowi akan melakukan kalkulasi matang jika benar-benar ingin meninggalkan PDIP. Dia menyinggung indikasi partai baru Jokowi akan memberikan dukungan saat Jokowi telah selesai menjabat sebagai presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi di sana ada kepentingan Jokowi dan jangan lupa siapa yang bisa menjamin kalau betul-betul Jokowi merapat ke Prabowo Subianto, rumah baru ini akan benar-benar memperlakukan Jokowi sebagaimana mereka memperlakukan sekarang ketika Pak Jokowi sudah tidak ada dalam kekuasaan," katanya.

Menurut Saidiman, Jokowi akan berhitung mengenai citranya di publik ketika harus meninggalkan PDIP. Dia mengatakan Jokowi pasti menghindari citra 'anak durhaka'.

ADVERTISEMENT

"Jadi dia punya kepentingan menjaga image di publik agar dia tidak jatuh sebagai katakanlah sebagai 'anak durhaka' dalam politik meninggalkan rumah politiknya ketika dia sudah ada di puncak, ketika dia sudah tidak membutuhkan," katanya.

Dia menyinggung soal efek elektabilitas ke putra Jokowi yang juga cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka jika Jokowi benar meninggalkan PDIP. Dia mengatakan akan ada sentimen negatif jika hal itu terjadi dan berpotensi menurunkan suara Gibran.

"Kalau itu dilakukan secara eksplisit itu bisa menjatuhkan wibawa Pak Jokowi sebagai seorang figur dan mungkin juga berpengaruh pada elektabilitas Gibran sebagai anaknya dengan posisi Pak Jokowi seperti itu," ucap Saidiman.

(ygs/haf)



Hide Ads