Anies Ungkit Kontrak Politik di DKI, PAN: Apakah Jokowi, Ahok atau Heru?

Anies Ungkit Kontrak Politik di DKI, PAN: Apakah Jokowi, Ahok atau Heru?

Matius Alfons Hutajulu - detikNews
Minggu, 19 Nov 2023 18:43 WIB
Viva Yoga Mauladi
Foto: Viva Yoga (Ari Saputra)
Jakarta -

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung terkait seseorang yang punya kontrak politik di DKI Jakarta tetapi tidak diteruskan. PAN mengaku tidak paham siapa yang disindir Anies Baswedan.

"Saya tidak paham Mas Anies menyindir siapa. Apakah Pak Presiden Jokowi, Ahok, yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta atau bahkan Pak Heru Budi Hartono, Penjabat gubernur DKI Jakarta sekarang," kata Waketum PAN Viva Yoga saat dihubungi, Minggu (19/11/2023).

Viva pun meminta agar Anies menyampaikan kontrak politik apa yang tidak diteruskan di Jakarta. Menurutnya, setiap gubernur memang punya target berbeda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biar tidak menimbulkan polemik yang tidak produktif, ya sebaiknya disampaikan saja janji apa saja yang belum tertunaikan dengan baik, di periode gubernurnya siapa. Namanya juga program pemerintah, pasti ada target jangka pendek, menengah, dan panjang. Dan hal itu membawa konsekuensi tidak seluruh program dapat dituntaskan hanya 5 tahun saja," ucapnya.

Selain itu, Viva juga memahami maksud Anies bahwa kontrak politik merupakan pertanggungjawaban. Kontrak itu, menurutnya, memang harus direalisasikan.

ADVERTISEMENT

"Janji politik di saat kampanye harus ada pertanggungjawaban politik di saat terpilih dan menduduki secara remi jabatan tersebut. Jadi ya mesti harus direalisasikan," tuturnya.

Pernyataan Anies

Anies sebelumnya berkunjung ke sejumlah Kiai dan Bu Nyai kampung di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Anies mengungkit ada seseorang yang punya kontrak politik di Jakarta tapi tidak diteruskan.

Dalam kunjungan itu, Prof Siti Zuhro sebagai perwakilan Bu Nyai di Kecamatan Dau bertanya kepada Anies soal bagaimana menuntaskan kemiskinan khususnya di desa. Ia ingin Anies menekan kontrak politik sebagai bukti komitmennya ke Kiai dan Bu Nyai di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

"Dalam menuntaskan kemiskinan, khususnya bagaimana masyarakat yang ada di daerah, butuh komitmen dan kontrak politik dari Pak Anies," kata Siti Zuhro di Atamimi Place, Karangwidoro, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (18/11).

Anies kemudian mengungkit saat dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies mengklaim pihaknya sudah menuntaskan semua janji politik di Jakarta yang totalnya yakni 23 janji.

"Apa yang harus dikerjakan, yang harus dibicarakan adalah komitmen politik di dilaksanakan. Kami di Jakarta punya 23 janji dan 23 janji telah dilaksanakan, kenapa 23 janji bukan program? Kenapa? karena janji adalah utang," tutur Anies.

Anies mengatakan 23 janji itu diterjemahkan dengan 150 program dan dikembangkan lebih dari 1.000 kegiatan. Di sinilah, Anies kemudian mengungkit ada seseorang yang masih punya kontrak politik di Jakarta tapi tidak diteruskan.

"Tentu dilaksanakan di Jakarta semua janji-janji. Bahkan ada yang punya kontrak politik kemudian tidak diteruskan di Jakarta, bagian kami yang meneruskannya Prof Zuhro, karena yang bersangkutan tidak lagi di Jakarta," imbuhnya.

(maa/knv)



Hide Ads