Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Abdul Musawir Yahya menepis anggapan jika Polri akan tidak netral di Pemilu 2024. Dia masih yakin bahwa netralitas Polri akan terjaga.
"Kalau saya secara pribadi dengan beberapa komunikasi saya akhir-akhir ini sama petinggi petinggi Polri, saya masih sangat yakin netralitas itu ada di Polri," kata Abdul kepada wartawan, Minggu (19/11/2023).
Abdul mengaku sempat curiga juga dengan isu-isu netralitas Polri. Namun, keraguannya itu luntur usai berkoordinasi dan bertanya langsung pendapat tentang para kandidat capres kepada sejumlah pejabat Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sempat curiga juga dengan isu-isu itu tapi ya saya coba koordinasi tentang minta pendapat soal bakal capres ini, nah tetap jawabannya bahwa 'kita netral dan kita tidak mau ini.. ya tugasnya kita adalah pengamanan, pengayoman'," ucap Abdul.
Abdul tidak menapik nantinya akan ada pihak-pihak yang terus mempertanyakan tentang netralitas para anggota kepolisian. Dia juga yakin bahwa akan ada oknum-oknum anggota Polri yang tidak patuh terhadap aturan yang berlaku.
"Mungkin ada beberapa oknum yang bermain, itu oknum tapi digeneralisir itu nggak baik juga. Mungkin ada yang itu menjadi data yang menyoroti itu tapi ya saya yakin netralitas itu masih ada," ujarnya.
Dia pun menyarankan jika ada oknum polisi yang tidak netral, agar oknum tersebut ditindak tegas oleh Polri. Sebab, kata dia, netralitas Polri di Pemilu 2024 adalah harga mati.
"Jadi yang namanya organisasi mungkin ada satu dua orang yang melenceng dan ketika ada yang ketahuan, maka saya minta kepolisian untuk menindak tegas. Netralitas Polri dalam Pemilu 2024 ini adalah harga mati," tegasnya.
Dia berharap menjelang tahun politik 2024 semua pihak saling percaya, termasuk kepada Polri yang bertugas mengawal keamanan pemilu. Abdul ingin momentum Pemilu 2024 tercipta suasana yang aman damai.
"Harapan saya sebenarnya di momentum politik 2024 itu coba kita ciptakan isu-isu yang.. jangan buat Pemilu 2024 ini seakan-akan kayak serem banget. Kita saling percaya saja, dan saling mengontrol dan masyarakat yang mengontrol itu. Sudah ada mekanismenya, sudah ada panitia penyelenggara, kan kalau misal ada kecurangan segala macam, mekanismenya sudah ada dan Polri pun sudah mempersiapkan semua itu," kata Abdul.
"Saya yakin 100 persen percayakan kepada aparat kepolisian untuk mengawal pemilu ini dalam menciptakan suasana yang damai," imbuhnya.
(fas/fjp)