.webp)
Wakil Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin, menyikapi posisi MUI dalam Pemilu 2024 mendatang. Ia menyebut sudah sejak awal MUI bersikap netral secara kelembagaan.
"MUI pertama memposisikan dirinya bersikap netral ya, secara kelembagaan, jadi netralitas MUI itu saya sampaikan. Dan sejak dulu MUI dalam menghadapi Pemilu itu secara kelembagaan netral, bahkan waktu saya menjadi calon dulu ya wakil presiden, saya minta MUI secara kelembagaan netral," kata Ma'ruf Amin kepada wartawan di acara Paripurna MUI, Ballroom Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023).
Ma'ruf mengatakan setiap anggota biarlah memiliki dukungan ke masing-masing pasangan calon. Hanya, ungkapnya, jika menyangkut pada lembaga maka harus netral dan tidak memihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu urusan personal dan sifatnya urusan hati jadi itu masing-masing. Dan secara kelembagaan MUI akan terus juga menjaga harmonis, jaga supaya bangsa ini tidak terbelah. Oleh karena itu, selalu membuat imbauan-imbauan untuk tidak terjadi permusuhan, kebencian, hoaks dan sebagainya," kata dia.
Ia menyebut terkait sikap politik MUI tidak dibahas dalam agenda rapat paripurna hari ini. Ma'ruf menegaskan salah satu tugas MUI untuk menjaga kedamaian umat di seluruh Indonesia.
"Memang tadi tidak dibahas dalam pertemuan, karena acaranya tunggal, ini hanya menetapkan Ketum yang baru. Nah, nanti akan ada pertemuan-pertemuan lain yang khusus membahas itu, tapi peran MUI di dalam menjaga harmoni umat khususnya dan bangsa Indonesia secara umum itu selalu menjadi bagian daripada tugas MUI," pungkasnya.
