Habiburokhman: Pihak Bicara Polri Tak Netral Mungkin Kepentingannya Terganggu

Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menanggapi narasi bahwa Polri tidak netral. Habiburokhman menilai pihak yang menyebut Polri tidak netral mungkin karena ada kepentingan yang terganggu.

"Orang bicara polri tidak netral ya mungkin saja karena kepentingannya terganggu, atau ada persoalan lain," kata Habiburokhman dalam rapat Komisi III DPR bersama dengan Kabarhakam di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Habiburokhman juga menyinggung isu tersebut yang sampai dibahas di rapat. Dia menyebut sikap politisi yang kerap teriak ketika kakinya terinjak. Namun kata Habiburokhman, jika ada kaki orang lain yang terinjak, belum tentu dia akan berbicara.

"Ya beginilah politisi Pak Fadil, kami itu teriak kalau kaki kami terinjak, Pak. Jadi kalau kaki orang terinjak, kami belum tentu teriak, ya hal yang biasa. Jadi semua orang itu punya sudut pandang, punya perspektif," ucapnya.

Untuk itu, Habiburokhman mengatakan cara terbaik Polri agar dianggap netral adalah dengan melakukan tugas sesuai undang-undang. Dengan begitu, menurutnya, tidak perlu menguras tenaga untuk menanggapi desakan polisi harus netral.

"Oleh karena itu, satu-satunya jalan, tidak ada jalan lain bagi Polri adalah melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku," kata dia.

"Kalau itu bisa dijamin, saya pikir ya akan menguras energi kalau kita tanggapi desakan yang satu 'Pak Polri harus Netral harus lakukan ini kalau ingin dianggap netral' padahal yang didesak untuk dilakukan oleh Polri itu di luar ketentuan undang-undang yang berlaku," tambahnya.