ProGib Nusantara: Pernyataan Aiman soal Tudingan Polisi Tak Netral Tendensius

ProGib Nusantara: Pernyataan Aiman soal Tudingan Polisi Tak Netral Tendensius

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 14 Nov 2023 02:05 WIB
ProGib Nusantara
Foto: ProGib Nusantara (dok. istimewa)
Jakarta -

Ketua Umum Relawan ProGib Nusantara (PGN), Hafif Assaf menilai pernyataan jubir TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Aiman soal adanya peran kepolisian untuk memenangkan salah satu pasangan dalam Pilpres 2024 tendensius. Dia meminta semua pihak menjaga suasana pemilu agar kondusif dengan adu gagasan bukan dengan menyebar hoax.

"Kami dari Relawan ProGib Nusantara, sangat menyayangkan pernyataan Mas Aiman. Kami melihat ini merupakan bentuk pernyataan yang sangat tendensius dan terkesan playing victim, padahal kita semua selalu mendambakan pemilu yang berjalan damai dan riang gembira, malah sekarang rakyat diberikan pernyataan yang tidak jelas dari mana sumbernya. Kami menghimbau agar semua pihak menjaga suasana kondusif menjelang Pemilu. Jika berkompetisi, mari berkompetisi terkait ide, gagasan dan program, bukan dengan menyebar kegaduhan dan hoax," kata Hafif melalui keterangannya, Selasa (14/11/2023).

Ketua Hubungan Kelembagaan, DPP Relawan Progib Nusantara, Rully Satria mengatakanapa yang disampaikan Aiman merupakan tudingan. Dia yakin Polri sudah bersikap netral dan profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kan kasihan kita kepada pihak Polri yang sudah dituduh oleh pihak TPN Ganjar-Mahfud tidak netral padahal sudah jelas dalam tupoksinya aparat negara harus netral. Teman-teman TPN harusnya bisa menanyakan hal ini melalui proses kenegaraan jika memang ada kecurangan, jangan memainkan opini-opini yang kemudian berujung kegaduhan di masyarakat kita. Tidak elok kita menyalahkan aparat demi kepentingan satu kelompok, padahal Polri kita sudah berjuang mati-matian untuk menegakkan profesionalismenya," ujar Rully.

Disisi lain, Rully juga menyinggung pernyataan Aiman, soal pemasangan CCTV di KPU. Pasalnya, kata Rully, terkait hal tersebut sudah ada MoU antara Polri dan penyelenggara Pemilu untuk kepentingan pengamanan pesta demokrasi.

ADVERTISEMENT

"Ketua KPU sudah menjelaskan ini adalah hasil MoU dengan Polri untuk mengamankan pemilu, tetap saja diserang. Lalu apa mereka maunya, polisi disuruh diam saja tak melakukan pengamanan, kalau ada apa-apa siapa yang bertanggung jawab, kalau tidak puas, kan tinggal minta transparansi dan akuntabilitasnya. Saya yakin Polri sudah cukup terbuka untuk berkoordinasi dengan siapa pun dalam konteks pengamanan pemilu," paparnya.

Aiman Witjaksono Dipolisikan

Seperti diketahui, buntut dari pernyataan itu, Aiman dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Laporan dibuat oleh aliansi elemen masyarakat sipil untuk demokrasi yang terdiri dari garda pemilu damai, juga front pemuda jaga pemilu dan juga barisan mahasiswa Jakarta. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/6813/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Aiman dipolisikan terkait Pasal 28 (2) Juncto Pasal 45 A Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.

"Kita melaporkan saudara Aiman Witjaksono terkait pernyataannya beberapa waktu lalu yang terjadi dan sempat mengguncang media juga, terkait pernyataannya ada temannya dari pihak kepolisian yang merasa keberatan adanya perintah dari komandannya untuk memenangkan salah satu calon presiden wakil presiden yaitu Prabowo-Gibran," kata pelapor, Fikri Fakhruddin di Polda Metro Jaya, Senin (13/11).

Fikri menyebut, pernyataan Aiman tersebut tidak berbasis data dan tidak konkret. Fikri mengatakan, perkataan Aiman tersebut menyudutkan pihak kepolisian.

"Kalau saya pribadi itu merasa dirugikan karena dia bawa nama Kepolisian RI dan juga masyarakat Indonesia khususnya. Karena saya bagian dari masyarakat Indonesia merasa dirugikan karena Aiman Witjaksono ini dia kan Caleg yang saat ini ikut kontestasi Pemilu 2024," kata dia.

"Sangat disayangkan apabila calon pemimpin kita memiliki sikap seperti itu, untuk menaikkan kredibilitas pribadinya supaya bisa mencapai keinginan hajatnya di 2024 nanti. Jadi nantinya demokrasi kita ke depan akan cacat, dan juga akan pincang ketika perhelatan perjalanannya itu, selalu diisukan dengan hoax dan penyebaran kebencian," imbuhnya.

Dilihat detikcom, Senin (13/11) dalam akun media sosial pribadinya, Aiman mengatakan pihak kepolisian diminta komandannya untuk membantu pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Saya mendapat sejumlah informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian, yang mereka keberatan karena diminta oleh Komandannya. Nggak tahu ini komandannya sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat misalnya tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenangan pasangan Prabowo-Gibran, ini firmed ini nggak hanya satu ini ada banyak yang memberikan informasi kepada saya," kata Aiman melalui akun media sosialnya.

Aiman Buka Suara

Aiman angkat bicara terkait pelaporan yang ada. Dia mengaku belum mengetahui dirinya dilaporkan.

"Saya belum tahu soal laporan itu terus terang. Semua yang saya sampaikan kemarin adalah apa yang saya alami, atau itu adalah fakta yang saya sampaikan," kata Aiman saat dihubungi, Senin (13/11/2023).

Aiman tidak mempermasalahkan pelaporan tersebut. Dia mengaku siap jika nantinya dipanggil polisi untuk dilakukan klarifikasi terkait pelaporan tersebut.

"Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam Undang-undang," ujarnya.

(dek/dek)



Hide Ads