Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan pantun dengan menyinggung penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Gianyar, Bali, serta jurus Prabowo Subianto. Hasto menjelaskan mengenai jurus Prabowo yang disebutkannya.
"Rakyat juga tahu kan ada jurus memberikan suatu prospek-prosepek politik, tetapi berbeda (jurus Prabowo) dengan Pak Ganjar dan Pak Mahfud Md," ujar Hasto di gedung High End, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Hasto mengklaim, jurus yang dipakai pasangan Ganjar-Mahfud adalah memberikan komitmen dalam berbagai persoalan mulai dari ketidakadilan dalam hukum, pemberantasan kemiskinan dan pemeberantasan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu pun memiliki implikasi dalam peningkatan kesejahteraan rakyat, di dalam politik, anggaran untuk rakyat.Sehingga semuanya menjadi satu kesatuan dan komitmen," tutur Hasto.
"Ini yang membedakan. Bukan komitmen bagi-bagi jabatan, tetapi komitmen untuk bersama-sama membangun Indonesia unggul kita dengan bergerak cepat," pungkasnya.
Berikut pantun Hasto:
Pulau Bali, Pulau Dewata
Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja
Namun ada yang tega merusak suasana
Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata
Bali bumi spiritual terkenal di dunia
Masyarakatnya religius dan kultur khas Indonesia
Di sini berlaku hukum karma pala
Bagi siapapun yang ciderai kasih ibu Pertiwi perpanjang kuasa
Pak Prabowo punya jurus menggoda
Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga
Di sini kita mantapkan jiwa raga
Dukung Ganjar-Mahfud Md dengan semangat menyala-nyala