Prabowo Bicara Ada Menteri Neolib, Airlangga: Itu Bagian dari Drakor

Prabowo Bicara Ada Menteri Neolib, Airlangga: Itu Bagian dari Drakor

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 08 Nov 2023 17:14 WIB
For Pantau Pemilu purpose
Foto: Dok. detikcom
Jakarta -

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons ucapan Ketum Gerindra sekaligus capres KIM Prabowo Subianto yang bilang ada menteri di kabinet yang neolib. Airlangga menyebut itu bagian dari drama Korea (drakor).

Hal itu diungkap Airlangga usai rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/11/2023). Airlangga menanggapi pertanyaan soal Prabowo yang menyebut ada menteri neolib.

"Itu bagian dari drakor," kata Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo Bilang Ada Menteri Neolib

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bercerita soal ada menteri-menteri neoliberal di Kabinet Indonesia Maju. Namun, kata Prabowo, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu kukuh membela kepentingan rakyat kecil.

Hal itu diceritakan Prabowo saat menghadiri acara Rakernas LDII di Jakarta Timur, Selasa (7/11). Dia mengaku melihat Jokowi selalu membuat kebijakan yang berpihak pada rakyat, namun ada menteri-menteri yang disebutnya neolib.

ADVERTISEMENT

"Begitu saya masuk kabinet, saya lihat, kan saya hadir sidang kabinet, saya lihat. Kebijakan-kebijakan selalu memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu selalu fokus beliau. Ada juga menteri-menteri yang neolib-neolib itu," ucapnya.

Soal Drakor

Untuk diketahui, perihal drakor ini sempat disinggung Jokowi dalam sambutannya di HUT ke-59 Golkar. Jokowi menyebut kondisi politik saat ini terlalu banyak drama seperti drama Korea (drakor).

Jokowi awalnya meminta semua pihak untuk memiliki pandangan yang sama untuk mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

"Saat ini kita sudah masuk tahun politik tahun pemilu, dan saya ingin kita semua memiliki pandangan yang sama bahwa dalam demokrasi yang namanya kompetisi politik itu biasa itu biasa, wajar, keinginan untuk menang itu juga boleh-boleh saja itu juga wajar, bertanding untuk menang itu hal yang sangat wajar, tapi yang harus tetap kita tunjukkan adalah demokrasi yang berkualitas," kata Jokowi dalam sambutannya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11).

Jokowi mengingatkan demokrasi yang dibangun saat ini tidak bertujuan untuk memecah belah bangsa. Jokowi ingin demokrasi menghasilkan solusi-solusi untuk kemajuan bangsa.

"Demokrasi yang tidak memecah belah, demokrasi yang tidak saling menjelekkan dan saling memfitnah, demokrasi yang ingin kita bangun adalah demokrasi yang membangun, yang menghasilkan solusi terhadap masalah-masalah bangsa, yang menghasilkan strategi-strategi untuk kemajuan bangsa," ucap Jokowi.

Jokowi lantas menilai kondisi politik saat ini penuh dengan drama. Menurutnya, pertarungan demokrasi seharusnya diisi dengan kompetisi adu gagasan, bukan adu perasaan.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat. Mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya kan pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita. Tidak usah saya teruskan nanti kemana-mana," ujarnya.

Lihat Video: Prabowo: Saya Ingin Jadi Presiden Karena Masa Depan Kita Cerah

[Gambas:Video 20detik]



(eva/maa)



Hide Ads