Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyampaikan sejumlah janji jika terpilih sebagai wapres pada Pilpres 2024. Janji-janji Cak Imin itu mulai dari urusan pendidikan hingga dukungan kepada rakyat Palestina.
Cak Imin saat ini menjadi satu dari tiga pasangan capres dan cawapres yang telah mendaftar ke KPU. Ketum PKB ini berpasangan dengan Anies Baswedan.
Dirangkum detikcom Minggu (5/11/2023), janji Cak Imin itu disampaikan usai dia melakukan serangkaian kunjungan di wilayah Jawa Tengah. Cak Imin diketahui menemui petani hingga santri-santri di Jateng pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beasiswa Bagi Mahasiswa Ilmu Pertanian
Cak Imin menggelar pertemuan dengan kelompok tani Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (5/11). Dalam pertemuan itu, Cak Imin berencana memberikan beasiswa untuk mahasiswa ilmu pertanian.
"Kita harus intensif untuk memperhatikan SDM pertanian dengan memberikan beasiswa untuk mereka yang belajar pertanian," kata Cak Imin.
Cak Imin menjelaskan akan memberikan beasiswa dengan catatan yakni mahasiswa ilmu petani tersebut ketika sudah lulus harus kembali ke desa untuk memajukan sektor pertanian di kampung halaman.
"Tapi dengan syarat pulang kampung mengelola pertanian," jelas Cak Imin.
Cak Imin menilai langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari krisis pangan akibat sumber daya manusia yang semakin sedikit menginginkan menjadi petani. Dirinya pun akan melibatkan kementerian pendidikan serta kementerian pertanian.
"Ya betul (libatkan kementerian terkait). Ini bisa krisis pangan kalau kita tidak mengambil langkah-langkah agar SDM yang bergerak menjadi petani ini kita beri perhatian. Suatu hari, rata-rata sudah mulai krisis tidak ada tenaga kerja di pertanian karena sudah bergeser ke industri," ungkap Cak Imin.
"Padahal kita butuh pangan, padahal Indonesia belum memiliki ketahanan pangan, swasembada pangan tidak punya," imbuhnya.
Janji Berikan Proyek Nasional yang Merata
Cak Imin menyinggung kesenjangan ekonomi yang dinilai masih terasa. Dia menilai perlu adanya perubahan dalam cara kerja ekonomi nasional. Hal itu disampaikan Cak Imin usai menggelar pertemuan dengan kiai kampung bu nyai di Solo pada Sabtu (4/11).
"Ya intoleransi ekonomi itu adalah kesenjangan yang besar tambah besar, yang kecil tambah kecil. Kita ingin merubah cara kerja ekonomi nasional ini yang besar, tambah besar, yang kecil menjadi besar," kata Cak Imin.
Cak Imin menjelaskan akan membangun paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Dia menyebut pemerintah dapat membagi proyek-proyek strategi ekonomi nasional secara merata terhadap rakyat.
"Satu-satunya cara adalah memasukkan paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Apa itu? Bahwa akses-akses keadilan itu masuk ke dalam strategi ekonomi," jelas Cak Imin.
"Pertumbuhan ekonomi memang penting, wajib. Tapi pertumbuhan itu harus mempunyai dampak pada apa yang disebut akses pelaku ekonomi. Ini ada sesuatu yang harus kita benahi dalam proses berbagai proyek-proyek besar yang harus dibagi rata untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk akses pengusaha kecil dan menengah," tambahnya.
Dia juga menerangkan pengusaha kecil dan menengah saat ini masih kesulitan dalam beberapa akses seperti sumber yang berasal dari alam maupun pasar besar. Dia memandang perlu adanya program lewat suntikan APBN untuk membantu.
"Tidak memiliki akses pada sumber dari alam. Tidak memiliki akses kepada pasar besar. Kita bisa afirmasi bantu dengan berbagai program-program APBN kita," imbuhnya.
Simak selengkapnya di sini