Soroti Kesenjangan, Cak Imin: Kita Ingin Ubah Cara Kerja Ekonomi Nasional

Soroti Kesenjangan, Cak Imin: Kita Ingin Ubah Cara Kerja Ekonomi Nasional

Kurniawan Fadilah - detikNews
Sabtu, 04 Nov 2023 19:14 WIB
Bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan)  menyampaikan pidato disaksikan pasangannya bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah) saat safari politik di Ponpes Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023). Safari politik pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur tersebut untuk bersilaturahmi ke sejumlah pondok pesantren di Sumenep dan Jombang serta bertemu dengan para kyai dan ibu nyai. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/aww.
Bacawapres Koalisi Perubahan Cak Imin. Foto: Antara Foto/Syaiful Arif
Jakarta -

Bacawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyinggung kesenjangan ekonomi yang dinilai masih terasa. Dia menilai perlu adanya perubahan dalam cara kerja ekonomi nasional.

"Ya intoleransi ekonomi itu adalah kesenjangan yang besar tambah besar, yang kecil tambah kecil. Kita ingin merubah cara kerja ekonomi nasional ini yang besar, tambah besar, yang kecil menjadi besar," kata Cak Imin kepada wartawan usai acara silaturahmi dengan kiai kampung dan bu nyai, Solo (4/11/2023).

Cak Imin menjelaskan akan membangun paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Dia menyebut pemerintah dapat membagi proyek-proyek strategi ekonomi nasional secara merata terhadap rakyat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu-satunya cara adalah memasukkan paradigma cara kerja keadilan dan kesetaraan. Apa itu? Bahwa akses-akses keadilan itu masuk ke dalam strategi ekonomi," jelas Cak Imin.

"Pertumbuhan ekonomi memang penting, wajib. Tapi pertumbuhan itu harus mempunyai dampak pada apa yang disebut akses pelaku ekonomi. Ini ada sesuatu yang harus kita benahi dalam proses berbagai proyek-proyek besar yang harus dibagi rata untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk akses pengusaha kecil dan menengah," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Dia juga menerangkan pengusaha kecil dan menengah saat ini masih kesulitan dalam beberapa akses seperti sumber yang berasal dari alam maupun pasar besar. Dia memandang perlu adanya program lewat suntikan APBN untuk membantu.

"Tidak memiliki akses pada sumber dari alam. Tidak memiliki akses kepada pasar besar. Kita bisa afirmasi bantu dengan berbagai program-program APBN kita," imbuhnya.

(taa/taa)



Hide Ads