Tim pemenangan Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah akan menggelar rapat tertutup besok. Rapat akan dihadiri oleh ketua DPP PDIP, Puan Maharani.
Dilansir detikJateng, Jumat (3/11/2023), Ketua Tim Pemenangan Daerah Jateng Ganjar-Mahfud, Agustina Wilujeng mengatakan rapat tertutup itu digelar hari Sabtu (4/11/2023) di komplek Jatidiri Semarang. Rencananya akan ada 7.000 peserta yang akan hadir dalam rapat tersebut termasuk para milenial dan gen Z khususnya dari Solo Raya.
"Dalam daftar sebenarnya 7.000 berapa begitu. Saya nggak yakin karena terus-menerus sudah banyak yang minta datang," kata Agustina di Panti Marhaen atau Kantor DPD PDIP Jateng, Kamis (2/11/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia membeberkan berbagai lini pendukung mulai dari milenial, gen Z, guru, dosen, advokat, petani, nelayan, hingga seniman akan hadir. Beberapa juga akan berpentas di hadapan Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
"Ada generasi milenial dan gen Z, kalau tidak ditahan (dibatasi) ya maunya diisi mereka. (Kuota) 1.000 bagi mereka. Ada guru dan dosen. Kan ada banyak organisasi kita minta perwakilan, para advokat juga. Yang tidak bisa ditahan itu seniman dan budayawan. Inginnya perform di depan ketua tim pemenangan nasional. Ketua tim, (dan) Mbak Puan confirm hadir," jelas Agustina.
"Akan hadir (perwakilan milenial dan gen Z), Kita khususkan dari keresidenan Solo," tegasnya.
Bendahara DPD PDIP Jateng itu juga menjelaskan rapat hari Sabtu juga untuk mempertahankan angka survei yang sudah dilakukan. Survei internal yang dilakukan sebelum pengumuman cawapres itu menunjukkan angka 60 persen. Kemudian setelah Mahfud Md resmi mendampingi Ganjar, Agustina yakin akan ada tambahan.
"Kami berharap proses untuk acara rapat internal kami di Jatidiri nanti akan berikan penguatan supaya kita ada dalam posisi terus bergerak pertahankan survei pak Ganjar-Mahfud yang memang sudah cukup tinggi sekitar 60 persen. Sehingga acara nanti memberikan energi positif terhadap teman-teman tim yang sampai saat ini bergerak. Utamanya proses pembentukan tim hingga tingkat desa, tingkat dukuh sampai TPS-nya," tutur Agustina.
Baca selengkapnya di sini.
(dek/dek)