Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons soal 'Amien Rais Syndrome' yang diungkit PKS. Cak Imin menyebut hal itu menjadi masukan untuk pihaknya.
"Saya kira itu untuk menjadi masukan ya, masukan agar seluruh kader partai agar seluruh relawan kerja keras," kata Cak Imin dalam acara Pelantikan Pengurus Besar Anak Muda Indonesia di Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Cak Imin menyebut kondisi seperti itu akan menjadi tantangan bagi pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN). Ia mengaku bakal kerja keras lantaran paslon yang dihadapi tak mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan kita berat, iwak teri campur kemangi, musuhnya ngeri-ngeri, broo," ujar Cak Imin.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sebelumnya bicara elektabilitas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) yang tak sebanding dengan antusiasme publik dalam sejumlah acara yang digelar AMIN. Mardani lantas mengingatkan soal 'Amien Rais Syndrome' terkait dengan hal tersebut.
Hal itu disampaikan Mardani usai mengisi salah satu diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selasa (31/10). Mardani mengatakan 'Amien Rais Syndrome' pernah dikatakan oleh Direktur Political Marketing Consulting (PolMark) Eep Saefulloh Fatah kepada Anies.
"Saya agak terkesan dengan Mas Eep Syaifullah Fatah ketika bilang hati-hati, ada 'Amien Rais Syndrome' kepada Mas Anies, ketika Reformasi Pak Amien melambung sekali," ujar Mardani.
Mardani mengatakan istilah 'Amien Rais Syndrome' itu merujuk terhadap fenomena elektabilitas Amien Rais di Pilpres 2004. Saat itu, nama Amien Rais banyak dikenal publik, tetapi perolehan suaranya di Pilpres 2004 hanya 14,66%.
"Jadi kalau saya hasil survei ini masukan buat kita, kita tidak boleh puas dengan apa yang terjadi di lapangan. Karena itu spotlite memang ramai, tapi hasil itu lebih menyeluruh, lebih sesuai dengan kaidah ilmiah yang sampling-nya itu rata, walaupun saya tetap yakin menjelang penetapan dan nanti saat kampanye, Mas Anies akan naik dan menang Insyaallah," jelasnya.
(dwr/gbr)