Ditantang Buka Isu Kartu Truf, Hasto: Kami Sayang dengan Seluruh Ketum

Ditantang Buka Isu Kartu Truf, Hasto: Kami Sayang dengan Seluruh Ketum

Muhammad Fardan Kaftaro - detikNews
Kamis, 02 Nov 2023 17:34 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di GBK (Fardan Kaftaro/detikcom)
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di GBK (Fardan Kaftaro/detikcom)
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab permintaan banyak pihak untuk membuka isu kartu truf ketua umum (ketum) partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) dipegang sehingga tersandera dan terpaksa mendukung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Hasto mengatakan menghargai kedauatan partai politik (parpol) sehingga tidak membuka kartu truf tersebut.

"Loh, kami kan sayang dengan seluruh ketum. Kami sayang menghormati bahwa demokrasi tanpa parpol itu tidak bisa, sehingga kedaulatan parpol itu suatu hal yang sangat penting di dalam mengambil keputusan," ucap Hasto di Gelora Bung Karno, Kamis (2/11/2023).

Dalam hal ini, Hasto menyebut isu kartu truf merupakan peringatan moral kepada semua pihak. Ia menghimbau partai politik (parpol) untuk menjaga demokrasi dari berbagai intervensi kepentingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga yang kami lakukan adalah bagian dari imbauan moral, imbauan bahwa semua pihak harus menjaga demokrasi yang sehat untuk tidak melakukan intervensi," ucapnya.

Hasto juga menyebut dirinya telah mendengar dari media dan pembicaraan informal dengan para ketum partai. Dia merasa ada kedaulatan yang telah dicampurtangani oleh tujuan kekuasaan.

ADVERTISEMENT

"Ketika kami membaca cerita-cerita dari majalah nasional yang mengungkapkan hal itu, membaca dari media dan juga kami bertemu secara off-the-record dengan para ketum yang memang merasakan bahwa kedaulatan itu telah dicampurtangani karena tujuan-tujuan kekuasaan ini yang diingatkan oleh kami," tukasnya.

Hasto juga mengungkapkan tudingan yang mengatakan isu kartu truf ini bukan merupakan fitnah untuk Presiden Jokowi. Menurutnya, isu kartu truf ini merupakan bentuk pengawasan terhadap demokrasi yang berjalan.

"Monggo, saya akan memberikan jawaban, ini kan demokrasi. Demokrasi kan ada check and balance. Tinggal siapa yang memegang kebenaran itu," ujar Hasto.

Kebenaran dalam kartu truf ini akan terungkap pada hari pemilihan umum nanti. Menurut Hasto, isu kartu truf yang menyangkut intervensi demokrasi oleh kekuasaan ini berkebalikan dengan pasangan capres dan cawapres Ganjar dan Mahfud Md yang bergerak dari rakyat.

"Kebenaran itu akan disuarakan pada 14 Februari, dan kami meyakini dengan melihat respons yang sangat luas bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud yang bergerak dari rakyat bukan dari kekuasanan, bergerak dari kita, itu menjadi jawaban bagi Indonesia kita," tuturnya.

Simak di halaman berikutnya.

Hasto yakin bahwa kemenangan akan menang kepada mereka yang percaya kebenaran. Dia mengatakan Indonesia mencari pemimpin yang salah satunya tidak punya rekam jejak antikemanusiaan.

"Dan kami percaya kebenaran yang akan menang," ujarnya.

"Indonesia ini bangsa besar sehingga kita cari pemimpin yang baik, pemimpin yang tidak punya rekam jejak antikemanusiaan, pemimpin yang memuliakan kemanusiaan, kerakyatan, dan keberpihakan bagi rakyat miskin agar keadilan. Itu sebagai pilar mempercepat Indonesia unggul dan Indonesia yang maju," tambahnya.

Muzani Tantang Hasto Buka Isu Kartu Truf Ketum

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani merespons Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengaku mendapat cerita soal kartu truf ketua umum partai pendukung Gibran Rakabuming sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres). Muzani lantas meminta Hasto untuk membuktikan siapa sosok ketua umum tersebut.

"Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu trufnya dipegang, saya kira Mas Hasto harus menjelaskan partai mana, ketumnya apa, untuk kasus apa, siapa yang menekan siapa yang ditekan," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Sebab, kata Muzani, perlu adanya bukti untuk memperkuat pernyataan dari Hasto tersebut. Menurutnya, para ketum parpol Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo dengan santai.

"Sebab dalam hukum di Indonesia kan berlaku orang yang menuduh harusnya dia membuktikan, karena yang saya tahu semua parpol yang mendukung Pak Prabowo itu orang yang merasa enjoy dengan suasana yang kita bangun," ungkap dia.

"Karena Pak Prabowo ingin bahwa kebersamaan persatuan itu harus kita tunjukkan, bukan hanya sebagai sebuah tema yang kuat tetapi harus menjadi memberi message yang kuat kepada kita," sambungnya.

(maa/maa)



Hide Ads