PSI Respons Aria Bima PDIP, Yakin Jokowi Punya Integritas Tinggi

PSI Respons Aria Bima PDIP, Yakin Jokowi Punya Integritas Tinggi

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Rabu, 01 Nov 2023 06:46 WIB
Grace Natalie PSI (Dwi Rahmawati/detikcom).
Foto: Grace Natalie PSI (Dwi Rahmawati/detikcom).
Jakarta -

PSI merespons politikus PDIP, Aria Bima, yang menyebut adanya hubungan tidak sehat (toxic relationship) di orang-orang sekitar Presiden Joko Widodo (Jokowi). PSI yakin Jokowi punya integritas tinggi.

"PSI yakin Pak Jokowi punya integritas yang tinggi, jauh di atas politisi-politisi lainnya di Indonesia," kata Wakil ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat dihubungi, Selasa (31/10/2023).

PSI, kata Grace, merasa sedih lantaran tuduhan ditujukan kepada Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sedih sekali, sangat bersedih dengan semua tuduhan yang diarahkan kepada Pak Jokowi saat ini," ujarnya.

Jokowi Disebut Kena Toxic Relationship

Sebelumnya, politikus PDIP Aria Bima menyinggung soal toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat orang-orang di sekitar Presiden Jokowi. Menurutnya, hubungan tak sehat itu mempengaruhi putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo Subianto.

ADVERTISEMENT

"Apa itu toxic relationship? Keterpengaruhan orang di sekitar Pak Jokowi yang mana ada kecenderungan toxic relationship ini juga mulai masuk orang Orde Baru, misalnya ada Pak Prabowo yang menginginkan Mas Gibran untuk menjadi wakilnya," kata Aria Bima di TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (30/10).

Aria Bima tak yakin Jokowi dan keluarganya ikut 'cawe-cawe' mengenai putusan batas usia capres-cawapres yang digugat sejumlah orang dan juga parpol ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dia juga mengatakan MK merupakan fondasi demokrasi.

"Kemudian wacana publik yang dibangun dengan fungsi MK sebagai sandaran kita untuk berdemokrasi ngawasi orang-orang kayak saya ini kalau menggunakan berbagai kepentingan-kepentingan kekuasaan di DPR dengan menggunakan jalan hukum," ujarnya.

"Sandaran kita ini kan MK, yang saya sampai nggak sampai hati ya, sebagai teman baik itu keluarga Ibu Iriana, Mas Wali Gibran, Pak Jokowi menjadi seolah-olah menggunakan instrumen keinginan untuk sekadar mengegolkan Mas Gibran selaku putranya untuk menjadi seorang calon presiden dengan otak-atik mengintervensi 'kewenangan-kewenangan' di MK yang kebetulan adalah Om-nya Mas Gibran. Apakah semacam ini Pak Jokowi? Tadi saya katakan enggak," lanjutnya.

Aria Bima curiga gugatan batas usia capres-cawapres hingga Gibran menjadi cawapres Prabowo ada kaitannya demgan toxic relationship. Dia menyebut toxic relationship itu ada pengaruh dari pola lama.

"Setahu saya Pak Jokowi, mohon maaf ini aku politisi, ya, saya dorong-dorong sedikit untuk menggunakan kewenangan pada 2019, enggak dia pake. Kok sekarang ada kencendrungan persepsi publik lewat media sosial, mainstream, lewat temen-temen semua, ada kecendrungan aparat negara ini ikut bermain di dalam proses elektoral atau proses berdemokrasi. Apa ini akibat toxic relationship karena ada keterpengaruhan pola-pola lama," ucapnya.

"Saya melihat Pak Jokowi bukan tipe seperti itu, mungkin karena keterpengaruhan orang di sekitarnya atau pengaruh di lingkarannya ini yang saya sebut Pak Jokowi kena pengaruh toxic relationship," imbuhnya.

Simak juga Video 'Ini Pesan Jokowi ke 3 Capres Saat Makan Bareng di Istana':

[Gambas:Video 20detik]

(dek/jbr)



Hide Ads