Waketum NasDem: Saya Tak Pernah Dengar Jokowi Gulirkan Isu 3 Periode

Waketum NasDem: Saya Tak Pernah Dengar Jokowi Gulirkan Isu 3 Periode

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 28 Okt 2023 12:52 WIB
Waketum Partai NasDem Ahmad Ali
Ahmad Ali (Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Waketum Partai NasDem Ahmad Ali heran dengan isu presiden 3 periode yang kembali muncul. Ahmad Ali mengatakan tidak pernah mendengar Presiden Jokowi meminta 3 periode.

Ali awalnya bercerita isu itu muncul pertama kali pada 2019 dan langsung ditepis oleh Jokowi. Dia lantas mengingatkan pernyataan Jokowi yang bilang isu tersebut menampar mukanya.

"Ketika saya masih jadi Ketua Fraksi di DPR dan Waketum Partai NasDem, sampai hari ini itu nggak pernah mendengarkan itu, dan bahkan yang saya ingat betul kader NasDem yang menggulirkan itu 2019, itu langsung tegas ditepis (Jokowi). Kalau dari saya, nggak pernah mendengarkan," kata Ahmad Ali kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Jokowi menanggapi secara spontan bahwa beliau sadar ini produk reformasi kemudian, kedua ada partai yang menawar-nawarkan, 'cari muka padahal saya sudah punya muka, menampar muka saya', itu bagian statement Pak Jokowi ketika ditawarkan 3 periode itu," lanjutnya.

Setelah redup pada 2019, isu itu muncul lagi pada 2022. Ali menilai isu itu hanya digaungkan oleh pihak yang mencari perhatian, padahal di satu sisi Jokowi sudah membantah. Ali mengatakan, jika Jokowi mau, bisa saja 3 periode terealisasi.

ADVERTISEMENT

"Kemudian itu meredup dan 2022 muncul lagi, diinisiasi salah satunya Bahlil kalau tidak salah, jadi peristiwa 2019 terulang lagi, sehingga saya menilai itu bentuk upaya orang tertentu untuk cari perhatian ke Pak Jokowi. Kalaupun Pak Jokowi mau, itu tidak terlalu sulit menurut saya," ujarnya.

Ali menyayangkan isu itu kini kembali muncul dan membuat suasana politik jadi tegang. Menurutnya, dalam tahun politik, semestinya disajikan narasi-narasi yang bersahabat.

"Saya menyayangkan betul situasi politik yang--tanda kutip--menegang, seharusnya kita menyajikan diksi-diksi atau narasi yang lebih bersahabat, lebih merangkul, lebih membesarkan jiwa, tidak perlu saling menyudutkan, apalagi peristiwa itu sudah lama dan disayangkan kenapa tiba-tiba hari ini muncul," ujarnya.

Ali tidak ingin merespons lebih jauh soal pernyataan Hasto PDIP yang memunculkan itu tersebut sebab ini adalah urusan internal. Namun, menurutnya, tidak patut untuk saling mempermalukan sesama kader PDIP.

"Kenapa dalam situasi politik yang--dalam tanda kutip--berbeda antara satu dengan yang lain, kok tiba-tiba narasi ini muncul. Ya kalau saya katakan mencoba memojokkan Pak Presiden," ucapnya.

"Katakanlah itu betul itu, Pak Jokowi ini kan kader PDIP, kenapa harus saling mempermalukan, kenapa harus cari-cari pembenaran, bukankah politik ini kita lewati riang gembira," lanjut Ali.

Sebelumnya, Hasto buka suara soal isu perpanjangan masa jabatan presiden jadi 3 periode. Dia mengatakan isu itu benar adanya. Dia bahkan bercerita pernah mendengar isu tersebut atas permintaan 'Pak Lurah'.

"Jadi saya sendiri mengalami itu. Jadi ketika saya sedang nyekar di makam Bung Karno, Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan big data-nya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau tiga periode," kata Hasto setelah menghadiri deklarasi Yenny Wahid mendukung Ganjar-Mahfud di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

"Sebelumnya, saya bertemu dengan menteri tersebut, dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan ya sebagai permintaan Pak Lurah, kami mendengar itu," lanjut Hasto.

Lihat Video: Pernyataan Lengkap Hasto Ungkit Ada 'Pak Lurah' Minta 3 Periode

[Gambas:Video 20detik]




(eva/idh)



Hide Ads