Politikus Golkar Maman Abdurrahman menyerahkan kepada Gibran Rakabuming Raka apakah akan tetap di PDIP atau tidak. Maman mengatakan pihaknya akan menghormati keputusan Gibran.
"Terkait keberadaan Mas Gibran di PDIP atau bukan di PDIP, saya pikir itu kita serahkan kepada hak konstitusinya Mas Gibran untuk mengambil pilihan," ujar Maman di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Dia mengatakan baik partainya atau Koalisi Indonesia Maju tetap akan menghormati pilihan Gibran. Dia pun mengatakan jika Gibran yang akan memutuskan akan tetap di PDIP atau tidak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi saya kita harus menghormati pilihan seorang Gibran biar nanti akan di mananya. Jadi silakan saja itu nanti ditanyakan ke Mas Gibran," sambungnya.
Namun, Maman mengatakan pihaknya teruskan menjaga komunikasi dan hubungan dengan PDIP. Dia menilai perbedaan dukungan capres hanyalah perbedaan pandangan saja.
"Persahabatan, kekeluargaan, dan tali silaturahmi akan terus kita jaga dan sampai hari ini kita masih berkomunikasi kok dengan teman-teman baik yang di kelompoknya Mas Anies dan juga di kelompoknya Mas Ganjar," paparnya.
"Jadi saya pikir nggak ada, perbedaan kita hanya konseptual, ide dan gagasannya aja," imbuh dia.
Sebelumnya, PDIP buka suara soal status Gibran Rakabuming Raka di partai usai diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) jadi cawapres Prabowo Subianto. Apakah Gibran akan dipecat?
Ketua Badan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun jika Gibran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju, maka keanggotaan Gibran di PDIP akan dicabut. Dia menyebut aturan itu sudah berlaku otomatis.
"Nah kalau dalam aturan PDIP ya itu otomatis, kalau dia memilih bergabung ke sana, maka keanggotaan PDIP pasti dicabut kan gitu," ujarnya.
Simak Video 'Jawaban Gibran saat Ditanya Statusnya di PDIP':