.webp)
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus bakal capres Prabowo Subianto mengaku telah meminta waktu menghadap Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri usai memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres. Wasekjen PDIP Utut Adianto mengaku tidak tahu persis soal permintaan pertemuan dari Prabowo itu.
"Itu juga saya tahunya dari kamu wartawan, kalau wartawan itu kan infonya cepet. Kita mana pernah tahu gini-gini," kata Utut di gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Ditanya soal maksud permintaan pertemuan itu, Utut mengaku belum mendapat informasi. Termasuk soal apakah Prabowo hendak meminta restu kepada Megawati terkait pemilihan Gibran sebagai cawapresnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang minta kan, saya juga tahunya berita dari kamu, mana bisa saya jawab," kata Utut.
"Saya nggak bisa jawab itu kan," imbuh Utut. Dia menjawab apakah Prabowo harus minta izin ke Megawati soal pencalonan Gibran.
Soal hubungan Megawati dan Presiden Jokowi saat ini, Utut menyinggung putusan MK yang mengabulkan uji materi terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang memutuskan syarat capres adalah berusia 40 tahun atau kepala daerah yang sedang atau pernah dipilih lewat pemilihan umum. Dia juga menyinggung soal etika politik Gibran ke PDIP.
"Setelah keputusan MK kan memang artinya Mas Gibran punya hak untuk itu. Kalau etika yang lainnya nanti kita diskusikan di lain tempat," katanya.
Prabowo sebelumnya mengaku telah meminta waktu bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal ini menindaklanjuti keputusan pihaknya menunjuk Gibran Rakabuming sebagai bakal cawapresnya.
"Saya sudah minta waktu untuk menghadap Ibu Mega," kata Prabowo di The Dharmawangsa Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (23/10). Prabowo menjawab soal status keanggotaan Gibran yang diketahui merupakan seorang kader PDIP.
Prabowo belum mengetahui kapan pastinya pertemuan itu dilakukan. Dia menyebut masih menunggu kabar dari Megawati.
"Masih menunggu," katanya.
Simak juga 'Adi Prayitno Yakin Ganjar Sakit Hati Jokowi Lebih Condong Dukung Prabowo':
