Bakal cawapres Mahfud Md mengaku tak terlibat langsung dalam pembahasan visi misi yang diserahkan ke KPU RI saat pendaftaran capres cawapres Pemilu 2024. Namun, Mahfud mengatakan visi misi itu telah sesuai dengan yang dipikirkannya.
"Saya kan baru dideklarasikan, diberi tahu tanggal 17 (Oktober) sore. Tim ini sudah lama berjalan, sehingga ketika ke KPU kemarin, saya di brief dulu tentang visi misinya, ternyata sangat luar biasa bagus," ujar Mahfud di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2023).
"Saya merasa wah semua apa yang saya pikirkan selama ini tentang persoalan Indonesia," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahfud mengatakan dalam visi misi itu tak hanya menjabarkan terkait ekonomi dan investasi saja. Melainkan kata dia, visi misi itu juga membahas terkait politik dan penegakan hukum.
"Sesudah saya baca. Waduh sudah hebat ini tinggal melaksanakan," ungkapnya.
Menko Polhukam itu menuturkan jika visi misi yang dibawa oleh Ganjar dan dirinya ke KPU itu telah menggambarkan situasi terkini di Indonesia. Selain itu, visi misi itu juga menggambarkan situasi yang harus dibangun Indonesia ke depan.
"Menurut saya visi misi yang dibuat itu sudah membuat gambar tentang situasi kekinian Indonesia dan situasi yang harus kita bangun ke depan agar Indonesia ini tetap menjadi negara yang menjadi semakin maju dan semakin maju serta bermartabat," jelasnya.
"Bermartabat di tengah-tengah masyarakat dunia. Terkadang kan ada diantara kita sendiri yang menyatakan 'kita ini kok sepertinya ndak bermartabat sih'. Nah itu sudah dicoba diberi jawaban-jawaban bagaimana cara hidup bernegara memelihara negara yang bermartabat," lanjut dia.
Sementara itu, bakal capres Ganjar Pranowo mengatakan visi itu telah dibahas sejak lama usai dirinya diumumkan menjadi bacapres PDIP. Ganjar menyebut visi itu ialah hasil dari ide dan gagasan parpol koalisi yang juga menampung aspirasi masyarakat.
"Karena kami dinyatakan, diumumkan lebih dulu, maka pada saat itu kita sudah berproses. Timnya ada. Ada dari tim partai-partai yang sudah bekerja sama dan mengusung, ada uji coba, bukan uji coba lah, semacam FGD mendapatkan masukan gitu dari pakar-pakar, dan tentu saja dari kelompok masyarakat mereka juga memberi berbagai macam masukan," tuturnya.
(amw/yld)