Partai Garuda Bela Gibran yang Disebut Ahok Belum Pengalaman

Partai Garuda Bela Gibran yang Disebut Ahok Belum Pengalaman

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 21 Okt 2023 20:20 WIB
Partai Garuda deklarasi dukung Gibran jadi cawapres Prabowo (Mulia/detikcom)
Foto: Partai Garuda deklarasi dukung Gibran jadi cawapres Prabowo (Mulia/detikcom)
Jakarta -

Politisi senior sekaligus Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum berpengalaman untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana menyebut Ahok terlalu cepat menilai kemampuan Gibran.

"Saya kira kurang tepat kalau kita bicara seperti itu untuk menilai orang, banyaklah contohnya, di Tanah Air sendiri sudah banyak contohnya, di dunia sudah banyak, untuk melihat itu terlalu cepatlah saya kira Pak Ahok seperti itu, nggak tepat lah," kata Ahmad Ridha Sabana kepada wartawan di Kantor DPP Partai Garuda di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023).

Dia menyebut Gibran sangat cakap dan memiliki potensi untuk mewakili kaum muda dan milenial. Dia mengatakan pengalaman Gibran memimpin Solo merupakan salah satu bukti kemampuan Gibran untuk memimpin Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin Mas Gibran sangat cakap, dan sangat potensial dan bisa memimpin mewakili kaum muda, dan kesempatan beliau menjadi wali kota saya rasa sudah sangat cukup, banyak kita dengar bahwa posisi wali kota dan itu langsung saya kira itu juga samalah miniaturnya, bahkan beliau langsung terhadap masyarakat dan menghadapi berbagai permasalahan," ujarnya.

Ahok Sebut Gibran Belum Teruji

Sebelumnya, politisi senior sekaligus Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung pasangan Ganjar-Mahfud sebagai capres dan cawapres 2024. Terkait isu yang beredar soal Gibran Rakabuming Raka yang hendak maju sebagai cawapres Prabowo Subianto, ia mengaku hal tersebut sah-sah saja.

ADVERTISEMENT

"Ya sah-sah saja Gibran maju cawapres, tergantung rakyat mau pilih apa enggak. Yang jelas saya pilih Ganjar-Mahfud lah, keduanya sudah teruji dan berpengalaman," kata Ahok, Jumat (20/10).

Meski demikian, Ahok menilai Gibran belum pantas menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia. Pasalnya, Gibran masih belum punya pengalaman yang luas soal ketatanegaraan.

"Gibran belum berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," sambungnya.

Menurut Ahok, untuk mengurus negara sebesar Indonesia, setidaknya seorang pemimpin harus berpengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi. Dengan pengalaman itu maka seseorang dianggap mampu karena memiliki pengetahuan tata negara yang luas.

"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," tegasnya.

Ahok mengaku tidak bermaksud meremehkan Gibran atau anak muda lainnya. Ia yakin anak muda bisa lebih kreatif.

Namun jika bicara soal tata negara, Ahok menilai seorang pemimpin harus mengerti konstitusi dan memiliki track record yang jelas. Menurutnya hal ini membutuhkan waktu dan pembuktian, tidak instan.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja. Ganjar dan Mahfud yang jelas pengalamannya dan teruji," ucapnya.

(aik/jbr)



Hide Ads