Sehari Usai Daftar Cawapres, Mahfud Ingatkan ASN Kemenko Polhukam Netral

Sehari Usai Daftar Cawapres, Mahfud Ingatkan ASN Kemenko Polhukam Netral

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 20 Okt 2023 13:56 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD usai diumumkan jadi cawapres Ganjar Pranowo. (Youtube PDI Perjuangan)
Foto: Menko Polhukam Mahfud MD usai diumumkan jadi cawapres Ganjar Pranowo. (Youtube PDI Perjuangan)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md memberikan arahan kepada seluruh pejabat utama dan pegawai Kemenko Polhukam sehari setelah dirinya resmi mendaftarkan diri sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di KPU. Mahfud mengimbau agar seluruh ASN Kemenko Polhukam menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.

"Saya secara resmi sudah didaftarkan menjadi Calon Wakil Presiden. Pesan saya, saudara tetap bekerja seperti biasa. Tidak usah ikut-ikut urusan politik. Tidak usah mendukung atau tidak mendukung saya. Itu urusan pribadi saudara dan keluarga saudara di rumah, tapi di kantor ini jangan gunakan fasilitas untuk memenangkan satu pihak dan mengalahkan pihak lain," kata Mahfud Md saat memberi arahan dalam apel pagi, seperti dilihat dalam YouTube Kemenko Polhukam RI, Jumat (20/10/2023).

Mahfud menegaskan, urusan Capres maupun Cawapres adalah urusannya pribadi tanpa membawa atribusi Menko Polhukam. Dia lantas meminta pegawai Kemenko Polhukam agar tidak terlibat dalam urusan dukung mendukung terhadap dirinya dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak boleh ikut-ikutan politik, kampanye, buat barisan, mendukung Menko Polhukam atau menolak Menko Polhukam, itu soal lain. Urusan Cawapres itu adalah urusan Mahfud Md, bukan urusan Menko Polhukam. Oleh sebab itu, tugas-tugas yang selama ini saudara lakukan sudah dengan baik, itu diteruskan. Harus netral. Ini juga akan saya sampaikan kepada semua aparat dan institusi pemerintah, agar pemilu berjalan netral," tegasnya.

Cawapres dari Ganjar Pranowo itu, menekankan politik yang mesti dikembangkan jajaran Kemenko Polhukam adalah politik aspiratif, kebangsaan serta ideologis. Tujuannya supaya ideologi Pancasila kuat tertancap di negara ini sekaligus menegakkan konstitusi UUD 1945 beserta seluruh perangkat hukumnya.

ADVERTISEMENT

"Etika dan moral politik kita harus tetap berdasar budaya Indonesia. Tidak boleh ikut politik elektoral, dengan menggunakan simbol-simbol Menko Polhukam. Politik kita politik kebangsaan, politik elektoralnya itu urusan saya di luar kantor, sehingga, jangan sampai nanti berita 'Oh Menko Polhukam, Kemenko Polhukam mengadakan kegiatan politik praktis untuk mendukung si A, menolak si B, mengecam si A si B', baik untuk pemilihan presiden, maupun untuk pemilihan legislatif dan urusan kepala daerah," imbuhnya.

Simak Video 'Momen Mahfud Md Ambil Kemeja 'Pilpres 2019' yang Disimpan Ibunya':

[Gambas:Video 20detik]



(taa/aik)



Hide Ads