Basarah Ungkap Suasana di PDIP soal Arah Politik 2024 Jokowi

Basarah Ungkap Suasana di PDIP soal Arah Politik 2024 Jokowi

Faiq Azmi - detikNews
Senin, 16 Okt 2023 17:55 WIB
DPP PDIP telah membentuk tim Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo untuk Pemilu Presiden 2024. Tim ini diketuai oleh Ahmad Basarah.
Ahmad Basarah (tengah). (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Arah politik Presiden sekaligus kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2024 masih menjadi spekulasi. Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengungkapkan suasana PDIP terkait sikap Jokowi di Pilpres 2024.

"Beberapa minggu terakhir ini banyak spekulasi yang berkembang di alam pikir dan suasana kebatinan, bukan hanya PDIP, tapi juga rakyat Indonesia keseluruhan mengenai bagaimana sebenarnya sikap arah dan keputusan Pak Jokowi terhadap pilpres ini," kata Basarah dilansir detikJatim, Senin (16/10/2023).

Basarah lalu menceritakan soal kedekatan dirinya dengan Jokowi, terutama saat ia mendampingi Jokowi kampanye pada tahapan Pilpres 2014. Basarah yakin Jokowi saat ini sedang berusaha menjalankan politik persatuan, seperti yang dilakukan Presiden Sukarno dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia menjalankan politik persatuannya Bung Karno, ketika menyatukan bangsa yang beragam ini dengan Pancasilanya. Beliau menjalankan politik persatuan yang dijalankan Bu Megawati. Ketika Bu Mega jadi presiden, Bu Mega lah orang pertama yang meminta rakyat Indonesia tidak menghujat Pak Harto," Basarah.

"Bu Mega lah yang merangkul tokoh-tokoh Orde Baru untuk menjadi menteri kabinetnya dan beberapa jenderal purnawirawan dijadikan gubernur," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Basarah juga menyebut Jokowi sedang menjalankan politik persatuan dengan merangkul partai lain dan rivalnya untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Basarah yakin Jokowi tidak akan meninggalkan PDIP.

"Maka atas dasar itu, nalar sehat saya tidak sampai untuk menyimpulkan bahwa jika partai yang memukulnya saja, menghinanya, memfitnahnya, beliau rangkul. Masa sih parpol yang melahirkan, membesarkan, dan menjaganya hingga hampir 10 tahun pemerintahannya akan dia pukul, akan dia tinggalkan, akan dia sakiti. Saya tidak punya nalar sampai ke situ," katanya.

Baca selengkapnya di sini.

Simak juga Video 'Pesan Megawati ke Kader: Kalau Sudah PDIP Jangan Lirik-lirik Pindah Partai':

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/gbr)



Hide Ads