Bacapres PDIP Ganjar Pranowo membahas soal loyalitas pada rumah yang membesarkan dalam postingannya di akun media sosial X. Ke mana arah tujuan Ganjar berkicau tentang loyalitas itu?
Kicauan itu diposting usai relawan pendukung Jokowi, Projo, mendeklarasikan dukungan ke Prabowo Subianto. Kicauan soal loyalitas itu dikemas dalam caption video kunjungan Ganjar ke salah satu pabrik rokok di Jawa Timur. Kunjungan tampak digelar saat matahari masih bersinar, namun baru diposting pada tengah malam.
"Soal loyalitas belajarlah pada ibu-ibu ini. Mereka setia pada rumah yang membesarkannya puluhan tahun. Merasakan suka duka tangis dan tawa bersama. Tetap sehat, guyub rukun dan kompak ya bu. I love you full pokoknya," tulis Ganjar dalam akun media sosial X yang diposting pada Minggu (15/10/2023) pukul 00.54 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu (14/10), Projo menggelar Rakernas yang dihadiri oleh Presiden Jokowi. Setelah dibuka Jokowi, Projo lalu mendeklarasikan dukungan ke Prabowo Subianto.
Kembali ke cuitan Ganjar, dia mengatakan banyak pekerja di pabrik ini yang setia dengan rumah yang membesarkannya selama puluhan tahun. Dia juga turut mendoakan pekerja ibu-ibu itu untuk tetap kompak.
Dalam video yang dibagikan, Ganjar sempat berkomunikasi dengan para pekerja. Salah satunya menanyakan soal berapa lama para karyawan bekerja di perusahaan itu.
"Yang sudah kerja 15 tahun? Siapa yang bekerja sudah 20 tahun?" tanya Ganjar. Lalu para pekerja antusias saling angkat tangan.
"Ibu-ibu terima kasih atas sambutannya, tapi yang ngarang lagi siapa ya? Jingle?" lanjutnya.
Dalam video tersebut, Ganjar juga menjajal proses pembuatan rokok. Dia juga menanyakan setiap pekerjanya bisa menghasilkan berapa batang rokok.
"Sehari bisa berapa?" tanya Ganjar.
"2.700 batang, tadi udah bisa 3.100," jawab karyawan tersebut, sambil melinting rokok.
Analisis Bos PPI
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menerka maksud Ganjar Pranowo yang berkicau soal loyalitas pada rumah yang membesarkan. Adi menilai kicauan tersebut bersifat umum dan tak ditujukan personal ke Presiden Joko Widodo.
"Saya yakin Ganjar cuitannya berlaku umum kepada ibu-ibu bahwa jangan pernah melupakan perusahaan, institusi ataupun tempat yang telah membesarkan dirinya," kata Adi saat dihubungi, Minggu (15/10).
Meski begitu, Adi menilai wajar apabila publik menganggap cuitan tersebut sebagai bentuk sindiran untuk Jokowi. Adi kemudian menyinggung orkestrasi politik Jokowi yang terlihat menjatuhkan dukungan terhadap bacapres Prabowo Subianto ketimbang bacapres dari partainya sendiri, Ganjar Pranowo.
"Tapi kan yang kedua publik tidak pernah berhenti bahwa segala sesuatu yang ditulis oleh Ganjar, cuitan yang disampaikan oleh Ganjar seringkali dikait kaitkan dengan sikap politik Jokowi yang terkesan memberikan angin surga kepada Prabowo Subianto melalui relawannya dan melalui sejumlah gesture politik yang lain," jelasnya.
"Karena sekarang memasuki tahun politik maka akan dikaitkan dengan politik terutama soal orkestrasi politik Jokowi yang keliatan memberikan dukungan politik ke Prabowo, seakan-akan Jokowi lupa bahwa menjadi presiden saat ini karena faktor PDIP. Itu yang ramai ya, dikait-kaitkan pasti," sambungnya.
Selengkapnya pada halaman berikut.
Simak Video 'Seusai Nonton MotoGP Mandalika, Ganjar Sambangi Ponpes Nurul Muhsinin':
Menurut Adi, publik pasti bertanya-tanya dosa apa yang dilakukan PDIP sampai membuat Jokowi seakan-akan mendukung Prabowo. Padahal, jelas Adi, nama Jokowi menjadi besar berkat PDIP sebagai kendaraan politiknya.
"Itu sesuatu hal yang selalu menjadi tanda tanya publik seakan akan Jokowi merasa berjarak, merasa tak nyaman di partainya sendiri, merasa tak nyaman dan tak happy mendukung jagoan partainya sendiri dibandingkan mendukung Prabowo yang jelas jelas menjadi rival politiknya selama kurang lebih 10 tahun," ucapnya.
Tak hanya itu, langkah Jokowi mendukung Prabowo juga terlihat dari sejumlah instrumen lainnya. Seperti misalnya, sikap putra bungsunya yang juga Ketum PSI, Kaesang Pangarep yang lebih nyaman saat bersama Prabowo.
"Karena Jokowi terkesan memberikan dukungan politik yang cukup terbuka kepada Prabowo Subianto, dan itu tidak bisa dibantah. Sudah menjadi rahasia umum, tak perlu lagi ada aling-aling. banyak instrumennya, melalui para relawannya, bahkan melalui Kaesang jadi Ketum PSI kelihatan lebih mesra dan akrab dengan Prabowo ketimbang Ganjar," terangnya.
Projo Nilai Bukan Sindiran ke Jokowi
Relawan Jokowi, Projo, juga memberikan komentarnya mengenai cuitan Ganjar tersebut. Ketum Projo Budi Arie Setiadi menilai cuitan Ganjar itu bukan untuk menyindir Presiden Jokowi.
"Bukan (sebuah sindiran), ini kan politik, kan Pak Jokowi sudah pidato beda pilihan biasa. Yang penting jangan fitnah, jangan baper, jangan nyindir," kata Budi Arie kepada wartawan usai Acara Rakernas 6 Projo, Puri Agung Grand Ballroom, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (15/10).
"Projo bukan underbow partai, rumah kita kan rakyat, Projo itu lahir dari energi rakyat. Ibu kandung kita itu rakyat, jadi kami lahir dari kandungannya rakyat. Jadi kalau ditanya ibu kandung kita? rakyat. Makanya semangat kita adalah setia di garis rakyat," lanjutnya.
Menurutnya rakyat Indonesia kini membutuhkan pemimpin yang miliki visi. Masyarakat, kata dia, sudah rindu dengan sosok pemimpin yang mampu menjaga persatuan.
"Kita kan mau Indonesia jadi negara maju. Jadi kalau kualitas pemimpin itu dari visinya. Rakyat ini kan merindukan persatuan nasional seluruh pemimpinnya. Jadi jangan dirampas kerinduan rakyat itu," sambungnya.
Tanggapan PAN
Partai PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung Prabowo Subianto, juga memberikan komentar. Waketum PAN Viva Yoga menyebut jika para penafsir mencocokkan cuitan Ganjar dengan relawan Projo yang mendukung Prabowo, maka menurutnya tak dosa juga.
"Jika para juru tafsir dan juru ramal memakai ilmu gathuk atau mencocokkan dengan dukungan Projo Pak Budi Arie ke Pak Prabowo, hal itu juga tidak dosa, he-he-he," kata Viva kepada wartawan, Minggu (15/10).
Viva menyebut sebenarnya cuitan Ganjar tak menyindir Projo secara resmi. Ia mengatakan konteksnya saat Ganjar mengunjungi para pekerja di pabrik rokok.
"Mas Ganjar tidak menyindir Projo yang secara resmi mendukung Pak Prabowo sebagai calon presiden 2024. Mas Ganjar hanya bertanya kepada ibu-ibu pembuat rokok di pabrik yang telah belasan tahun membanting tulang untuk bekerja dan mendapatkan uang gaji," katanya.
Viva mengatakan Projo searah dengan Presiden Jokowi. "Projo itu identik dengan figur Presiden Jokowi, organisasi relawan ideologis yang berkontribusi memenangkan Jokowi terpilih dua kali menjadi presiden," ujar Viva.
"Dengan bergabungnya Projo dalam perjuangan Pilpres 2024 maka dipastikan akan menambah basis sosial dan suara kepada Pak Prabowo," sambungnya.
(lir/fas)