Prabowo Singgung Orang Tak Dewasa Bila Rivalitas tapi Ujungnya Musuhan

Prabowo Singgung Orang Tak Dewasa Bila Rivalitas tapi Ujungnya Musuhan

Devi Puspitasari - detikNews
Minggu, 15 Okt 2023 18:07 WIB
Prabowo Subianto hadiri deklarasi relawan Matahari 08
Prabowo Subianto hadiri deklarasi relawan Matahari 08 (Foto: Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Ketum Gerindra Prabowo Subianto menerima dukungan dari Relawan Mata Hati Rakyat Indonesia (Matahari) 08 untuk maju sebagai calon presiden tahun 2024. Prabowo mengaku ingin melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya semangat, saya terima dukungan saudara-saudara, saya terima dukungan saudara, saya ingin berjuang bersama-sama saudara. Saya ingin bersama saudara, bersama kekuatan rakyat, saya ingin melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh Presiden Joko Widodo," ujar Prabowo di Dewandaru Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (15/10/2023).

Prabowo mengaku sudah bersatu dengan Jokowi. Prabowo mengingat dulu emak-emak kecewa saat dirinya bergabung dengan Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya telah bersatu dengan Presiden Joko Widodo. Dulu saya tahu emak-emak banyak kecewa saya gabung," tuturnya.

Namun, Prabowo meyakini kini emak-emak sudah mengerti dan memahami alasannya bergabung dengan Jokowi. Prabowo tetap memilih bergabung meskipun Jokowi sudah mengalahkannya 2 kali dalam pemilihan umum.

ADVERTISEMENT

"Tetapi saya yakin bahwa emak-emak mengerti dan sekarang paham saya bersatu sama Pak Jokowi, walau beliau kalahkan saya 2 kali," jelasnya.

"Jadi ada pepatah bahasa Inggris, if you can't beat them, join them. Itu dalam arti yang baik karena persaingan, kompetisi, rivalitas itu bagus. Tetapi diujungnya tidak boleh menjadi permusuhan," tambahnya.

Menurutnya, permusuhan adalah hal yang tidak dewasa. Prabowo menilai berbeda pendapat boleh saja, akan tetapi harus mengedepankan persatuan.

"Itu orang-orang yang tidak dewasa, bangsa yang tidak dewasa seperti itu. Makanya kita bersyukur bangsa Indonesia punya suatu adat, suatu kebiasaan yang lain," ungkapnya.

"Kita berbeda pendapat, kadang-kadang pukul meja, 'apa kau, apa kau'. Tapi pada ujungnya 'sudah gimana sih lo, kan kita temen, ngapain kita ribut-ribut' nah itu, harus ada kesadaran itu," imbuhnya.

(lir/lir)



Hide Ads