Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan melangsungkan Ijtima Ulama untuk menentukan sikap pada Pilpres 2024. PAN menyebut dukungan ulama di Indonesia itu tidak tunggal.
"Para ulama menyatakan dukungan politik di Pilpres adalah sebuah realitas sosial. Sikap para ulama di Pilpres tidaklah homogen dan tunggal. Aspirasi mereka tersebar ke semua kandidat," ucap Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, saat dihubungi, Minggu (29/9/2023).
Jika Ijtima Ulama PA 212 tak mendukung Prabowo, Viva Yoga akan menghormati putusan tersebut. Namun, dia meminta agar keputusan itu disampaikan dengan cara baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi jika tidak mendukung Pak Prabowo, maka kami menghormati segala keputusan ulama tersebut. Indonesia negara demokrasi, membebaskan setiap warga negara untuk memilih dan dipilih, bebas dalam menentukan sikap dan pemikiran. Silakan memilih nama lain, tetapi hendaknya tidak boleh mengucapkan perkataan yang tidak baik, atau tidak sesuai dengan tuntunan agama," katanya.
Diketahui, Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama, PA 212 hingga Front Persaudaraan Islam (FPI) menutup pintu dukungan untuk bacapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Namun, Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Maarif mengatakan pihaknya belum mendukung calon presiden (capres) mana pun. Saat ini, kata Slamet, PA 212 tengah menyiapkan ijtima ulama untuk mengambil keputusan.
"Kita belum memutuskan akan mendukung capres yang mana, kita sedang siapkan ijtima ulama untuk ambil keputusan. Kita juga sedang intens komunikasi dengan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) terkait Pilpres 2024," ujar Slamet kepada wartawan, Minggu (24/9/2023).
Slamet menyebut pihaknya belum tentu mendukung Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo. Dia menyebut Pilkada DKI dan Pilpres 2019 akan menjadi catatan untuk menentukan pilihan di Pilpres 2024.
"Kita masih terus mengamati dan mencermati situasi politik yang ada. Kita belum tentu dukung Anies, belum tentu dukung Prabowo atau pun Ganjar. Yang jelas pilkada DKI dan Pilpres 2019 akan jadi pelajaran dan catatan di Pilpres 2024 ini," ujarnya.
Lihat juga Video 'Kelakar Zita Anjani soal Kaesang Masuk PSI: Kenapa Nggak ke PAN?':
(aik/gbr)