Deddy Sitorus PDIP Sindir Capres Rekrut Aktivis Hapus Noda dan Jago Ngomong

Deddy Sitorus PDIP Sindir Capres Rekrut Aktivis Hapus Noda dan Jago Ngomong

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 21 Sep 2023 08:16 WIB
Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Deddy Yevry Sitorus di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).
Deddy Yevry Sitorus di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Deddy Yevry Sitorus, menyindir ada bakal capres yang merekrut aktivis hingga bakal capres yang jago ngomong. Para aktivis itu digunakan untuk menghapus noda sang bakal capres tersebut dan bakal capres jago ngomong tak bisa kerja.

Deddy awalnya menjelaskan pentingnya memilih presiden yang bersih rekam jejaknya. Tidak seperti bakal capres PDIP Ganjar Pranowo, lanjut Deddy, ada capres yang sengaja merekrut aktivis untuk membersihkan noda masa lalunya.

"Kalau bagi saya sederhana milihnya (Ganjar). Pertama tentu kita perlu orang yang punya rekam jejak yang tanpa noda. Betul? Silakan lihat yang lain, ada nodanya apa nggak? Ada. Maka mereka butuh detergen, dia rekrut aktivis, dia rekrut macam-macam supaya nodanya hilang, kuat melobi," kata Deddy di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deddy juga menyebut ada capres yang pandai berkata-kata. Namun, kerja capres tersebut tidak sesuai apa yang disampaikan kepada publik.

"Ada satu jagonya cuma ngomong. Betul. Kalau ngomong kita bisa sampai bisa tidur, ngalah-ngalahin obat tidur. Tapi disuruh kerja apa yang terjadi? Hancur," ujar Deddy.

ADVERTISEMENT

Menurut Deddy, capres juga harus memiliki kemampuan fisik yang prima. Dia mencontohkan gerak cepat Jokowi selama menjadi presiden dua periode.

"Dia harus bisa gerak cepat, sat set. Seperti Pak Jokowi tiap hari keliling Indonesia. Kalau yang satunya turun dari mobil aja sudah susah apalagi naik tangga pesawat," jelas Deddy.

Lebih lanjut Deddy juga mengingatkan para pendukung Ganjar untuk tidak menyebarkan hoaks. Dia mengajak para pendukung untuk berdebat sesuai dengan fakta.

"Saya mohon jangan menyerang calon manapun. Kontestasi ini kontestasi demokratis sehingga semua calon tentu berhak untuk mencalonkan diri, kita hormati. Tolong jangan ada yang membuat hoaks, fitnah, hal-hal yang bersifat menyerang personal. Tapi kalau soal kapabilitas, state of mind, state of physics itu boleh. Karena itu realita bukan bohong-bohongan," pungkas Deddy.

Simak Video 'Hasil Rapat Sekjen Koalisi Prabowo: Ada 17 Program Prioritas-45 Pakar':

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/dnu)



Hide Ads