Puan, Saldi Isra hingga Menteri Basuki Didorong PDIP Sumbar Jadi Cawapres

Puan, Saldi Isra hingga Menteri Basuki Didorong PDIP Sumbar Jadi Cawapres

Gibran Maulana - detikNews
Senin, 18 Sep 2023 14:15 WIB
Politikus PDIP Alex Indra Lukman
Foto: Ketua PDIP Sumbar Alex Indra Lukman (dok. istimewa/Alex Indra Lukman).
Jakarta -

Ketua PDIP Sumatera Barat (Sumbar) Alex Indra Lukman menyebut ada 3 nama dari tanah Minangkabau yang dipertimbangkan serius untuk menjadi pemimpin bangsa. Dua dari tiga nama tersebut yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Alex, dalam keterangan yang diterima pada Senin (18/9/2023), menyebut tiga orang anak bangsa yang tak bisa dilepaskan dari tanah Minangkabau telah berkiprah mewarnai perjalanan bangsa di profesi mereka masing-masing. Ketiganya yakni Puan Maharani, Saldi Isra dan Mochamad Basuki Hadimuljono.

"Ketiga figur ini, jadi pembicaraan serius di tingkat kader PDI Perjuangan Sumatera Barat dalam menentukan estafet kepemimpinan bangsa ke depan," kata Alex Indra Lukman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cawapres," ujar dia.

Alex menyebut Puan Maharani merupakan perempuan pertama yang mengemban amanah sebagai Ketua DPR RI dan pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) serta memiliki jabatan dan peran strategis di partai seperti peraih suara pribadi terbanyak pada dua kali perhelatan Pemilu, tahun 2009 dan 2019.

ADVERTISEMENT

Alex menyebut darah Minang mengalir kental di diri Puan, baik dari pihak bapak maupun ibu. Nenek Puan, Fatmawati, merupakan istri ketiga Sukarno yang berasal dari keturunan Kesultanan Indrapura di Sumatera Barat. Dari garis sang ayah, Taufik Kiemas, darah Minang Puan berasal neneknya. Taufiq Kiemas lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas, asal Sumatera Selatan dan Hamzathoen Roesyda berasal dari Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Taufik Kiemas juga memangku gelar adat, Datuk Basa Batuah dari Nagari Sabu di Kabupaten Tanah Datar.

Sementara itu, Alex menyebut Saldi Isra adalah anak Minangkabau kelahiran Paninggahan, Kabupaten Solok, yang kini mengemban amanah sebagai wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028. Dia menyebuyt Saldi Isra juga terkenal sebagai akademisi Universitas Andalas dan Hakim Konstitusi Republik Indonesia sejak 11 April 2017.

Selain itu, Alex menyebut Mochamad Basuki Hadimuljono merupakan semenda (kerabat karena hubungan perkawinan) warga Kabupaten Pesisir Selatan. Dia menyebut Basuki sebagai menteri yang juga nerperan besar dalam pembangunan infrastruktur, program prioritas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mendapat julukan 'Bapak pembangunan Indonesia'.

"Ketiga nama ini, di mata internal kader, layak untuk ditimbang sebagai calon pemimpin bangsa ini ke depan. Kapasitas mereka telah teruji di profesinya masing-masing," ujar Alex.

Alex menyebut tokoh asal Minang telah mewarnai perjalanan bangsa sejak era kemerdekaan, termasuk di Panitia Sembilan yang dipilih Bung Karno. Selain itu, di masa demokrasi terpimpin tahun 1945-1957, terdapat empat Perdana Menteri Indonesia asal Minang berkiprah dalam perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia. Mereka yakni Mohammad Hatta, Abdul Halim, Sutan Sjahrir dan Mohammad Natsir.

Jika ditarik lebih ke depan, Alex menyebut juga ada nama Buya Hamka, tokoh yang tak kalah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia. Di era Orde Baru, katanya, tokoh Minang juga berkontribusi seperti Jenderal Polisi (Purn) Prof Awaludin Djamin, Azwar Anas, Sjahril Sabirin dan Bustanil Arifin.

"Setelah reformasi, nama-nama yang berkaitan dengan Tanah Minang, juga terus mendermakan baktinya untuk bangsa. HM Jusuf Kalla, bisa dikatakan puncaknya. Sebagai semenda Minang, Jusuf Kalla meraih posisi wakil presiden dengan dua presiden dan periode berbeda. Susilo Bambang Yudhoyono (periode 2004-2009) dan Joko Widodo (2014-2019).

"Pada perhelatan Pemilu 2024 mendatang, Puan Maharani, Saldi Isra maupun Mochamad Basuki Hadimuljono, memiliki kapasitas yang telah teruji dalam mendermakan bakti terbaiknya bagi bangsa, sebagaimana telah dibuktikan para pendahulunya dari tanah Minang. Apakah sejarah, akan mengulang takdirnya bagi tokoh berdarah Minang di Pemilu 2024? Kesempatannya masih terbuka lebar," kata Alex.

(gbr/dhn)



Hide Ads