Agum Gumelar Tegaskan Pepabri Netral, Beberkan Kriteria Capres yang Dicari

Agum Gumelar Tegaskan Pepabri Netral, Beberkan Kriteria Capres yang Dicari

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 12 Sep 2023 16:07 WIB
Ketua Umum Pepabri Jenderal (Purn) Agum Gumelar
Agum Gumelar (Foto: Screenshoot 20detik)
Jakarta -

Ketum Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Agum Gumelar memastikan organisasinya netral di pemilu 2024. Namun, secara individu dia membebaskan anggotanya memilih karena merupakan hak setiap warga negara.

Agum Gumelar mengatakan semua anggota Pepabri adalah purnawirawan yang memiliki hak memilih. Beda dengan anggota TNI-Polri yang masih aktif di mana dituntut harus netral.

"ini ya, TNI aktif itu tidak boleh, dia harus baik personalnya, baik organisasinya, institusinya harus netral. Tapi beda dengan purnawirawan Pepabri, PPAD, sebagai suatu kelembagaan harus bersikap netral. Tapi sebagai individu kita punya hak pilih, jadi kita beri kebebasan, silakan memilih, tadi saya kasih guidiens kriteria itu lah yang kita cari," kata Agum kepada wartawan usai Syukuran HUT ke-64 Pepabri di Wisma Elang Laut, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agum lantas memberikan masukan terkait kriteria tokoh capres untuk dipilih kepada para anggotanya di Pepabri. Ada menyebut ada 3 kriteria, pertama komitmen terhadap NKRI dan Pancasila.

"kedua bijak dalam arti siap bertekad kuat untuk melanjutkan apa yang sudah baik apa yang dilakukan pendahulunya, dan meninggalkan apa yang tidak baik oleh pendahulunya tanpa caci maki itu bijak," ujarnya,

ADVERTISEMENT

Kriteria ketiga yakni seseorang yang berani menghapus segala kegaduhan yang terjadi di dalam negeri. "Dan ketiga seseorang yang berani meminimalisir hal-hal yang tidak benar yang terjadi di negeri ini, kelakuan-kelakuan yang tidak bermoral, kegaduhan-kegaduhan harus diminimalisir," ujarnya.

Agum mengingatkan perbedaan dalam memilih adalah hal yang wajar. Dia menyebut perbedaan itu harus bersifat sementara dan berakhir ketika pilpres selesai.

"Saya ingatkan perbedaan memilih itu salah satu yang wajar, tapi hanya bersifat sementara, perbedaan memilih harus berakhir ketika pilpres selesai, begitu pilpres selesai tidak ada lagi perbedaan di antara kita, hormati apapun yang menjadi keputusan demokrasi," ucapnya.

(eva/imk)



Hide Ads