Ketua MK Bicara Pemimpin Muda, Wakil Ketua Komisi II DPR: Kurang Etis!

Ketua MK Bicara Pemimpin Muda, Wakil Ketua Komisi II DPR: Kurang Etis!

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Senin, 11 Sep 2023 19:01 WIB
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKB, Yanuar Prihatin
Yanuar Prihatin (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman berbicara soal pemimpin muda saat MK masih mengadili gugatan batas usia minimal capres dan cawapres. Wakil Ketua Komisi II DPR Yanuar Prihatin menganggap apa yang disampaikan Anwar kurang etis.

"Jadi ada tiga hal yang harus dibedakan ya. Pertama, substansi. Kedua, siapa yang mengucapkan. Ketiga, momentum kapan itu disampaikan. Jadi tiga hal ini boleh jadi saling bertabrakan," kata Yanuar kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Yanuar mengatakan apa yang disampaikan Anwar kurang etis dan kurang pas. Dia menyinggung sikap hakim MK yang selama ini selalu tak berkomentar terkait perkara yang sedang ditangani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan itu kurang etis, kurang pas, kurang bijak, gitu kan. Kan mereka sendiri berkali-kali mencontohkan, bahwa mereka terhadap beberapa hal no comment karena takut ini mempengaruhi keputusan, tidak untuk publik. Tapi kenapa kok untuk urusan umur ini jadi begitu," ujar Yanuar.

"Kalau tidak ada kaitannya dengan gugatan momentumnya ya boleh boleh saja. Malah itu sangat bagus tapi ini masalahnya sedang ada proses gugatan di MK. Jadi momentumnya nggak paslah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengaku tak masalah jika ada orang yang berpendapat pemimpin muda itu baik. Namun, Politikus PKB ini menyoroti pernyataan Anwar sebagai orang yang tak bisa dilepaskan dengan perkara tersebut.

"Semua orang berpendapat pemimpin Indonesia penting dan justru Indonesia itu dibangun oleh anak-anak muda di awal kemerdekaan. Oke, nggak ada masalah. Cuma pertanyaannya, momennya pas nggak dan siapa yang menyampaikan. Yang jadi masalah adalah yang mengucapkannya adalah orang, tokoh, yang hari ini harus mengambil keputusan terkait gugatan hal itu di MK. Itu maksud saya," ujarnya.

Yanuar juga mempertanyakan apakah pernyataan Anwar murni pendapatnya tentang pentingnya pemimpin muda atau bukan. Dia mengaku masih menunggu keputusan MK soal gugatan itu.

"Sehingga kemudian muncul pertanyaan apakah pernyataan ini benar-benar tulus, murni, atau isyarat terhadap keputusan yang akan diambil. Ya kita lihat saja nanti seperti apa perkembangannya," ujarnya.

Anwar Usman sebelumnya menyinggung pemimpin muda soal gugatan usia capres dan cawapres. Anwar Usman pun mencontohkan Nabi Muhammad SAW dalam persoalan itu.

"Saya sekali lagi, tidak bermaksud, karena belum putus ya. Insya Allah, pemeriksaan selesai, tinggal nunggu putusan," kata Anwar Usman dalam kuliah umum di kampus di Semarang yang ditayangkan di YouTube, Senin (11/9). Anwar menjawab pertanyaan mahasiswa soal gugatan usia capres-cawapres yang sedang berlangsung di MK.

Anwar Usman lalu mencontohkan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.

"Saya sudah katakan sebagian contoh tadi, bagaimana Nabi Muhammad, mengangkat seorang panglima perang, umurnya belasan tahun. Muhammad Alfatih yang melawan kekuasaan Bizantium, mendobrak Konstantinopel, sekarang menjadi Istanbul, usianya berapa? 17 tahun," ujar Anwar Usman yang berlatar belakang hakim pengadilan agama itu.

"Saya tidak menyinggung apapun putusan. Jangan dikaitkan dulu," sambung Anwar Usman.

Simak Video: Feeling Fahri Hamzah Demokrat Akan Gabung Dukung Prabowo

[Gambas:Video 20detik]




(fca/haf)



Hide Ads