Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, mengaku tak masalah dengan elektabilitasnya yang selalu di bawah. Anies berkaca dari Pemilihan Gubernur DKI 2017.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali, bahwa kami sudah sangat berpengalaman di nomor tiga kan. Dan itu memang lebih baik begitu," kata Anies di DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
Anies mengatakan hasil survei elektabilitas masih dapat berubah. Dia pun meminta untuk menunggu perkembangan di hari-hari ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyaallah nanti kita akan liat perkembangannya di minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan berada di posisi ketiga bukanlah hal baru baginya. Dia pun kembali menyinggung Pilkada DKI 2017, dimana saat itu hasil survei dirinya selalu berada di bawah.
"Di Jakarta belum pernah dalam survei kita di posisi nomor dua, apalagi nomor satu. Tapi ketika hasil Pilkada keluar, kita sudah tahu hasilnya seperti apa," tuturnya.
Diketahui, dalam beberapa hasil survei elektabilitas capres simulasi 3 nama, Anies Baswedan ada di bawah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Dalam survei Polling Institute, yang dilakukan pada periode 21-25 Agustus 2023 dengan total 1.201 responden. Hasilnya, Prabowo Subianto berada di posisi teratas disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Polling Institute mempertanyakan ke responden siapa capres yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini. Dari 3 nama capres teratas Prabowo paling banyak dipilih dengan total responden 36,3%. Kemudian disusul Ganjar dengan angka 32,4%, lalu Anies meraih suara 20%.
"Simulasi 3 nama, Prabowo 36,3% unggul atas Ganjar 32,4%, dan Anies 20%. Belum 11,3%," ujar keterangan survei tersebut.
(amw/aud)