Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq, mengusulkan nama baru untuk koalisi pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) alias Cak Imin di Pilpres 2024. Nama baru yang diusulkan adalah 'koalisi pembaruan berkelanjutan'.
"Mudah-mudahan koalisi ini ya enggak tahu singkatannya apa, Koalisi Pembaruan Berkelanjutan," kata Maman kepada wartawan, Sabtu (9/9/2024).
Maman mengatakan pemilihan diksi pembaruan dan berkelanjutan bukan tanpa alasan. Usulan itu, kata dia, dihimpun dari berbagai masukan yang ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kami-kami sih di dewan Syuro ya, walaupun belum diajukan rapat, Kami ingin koalisi ini bernama Koalisi Pembaruan Berkelanjutan," ungkap Maman.
Maman mengungkapkan alasan nama baru itu. Menurutnya, kata 'pembaruan' identik dengan Anies, sedangkan kata 'berkelanjutan' identik dengan Cak Imin.
"Kenapa? Pembaruannya adalah Anies, dia menjadi sosok pembaruan. Berkelanjutannya itu diambil dari pidatonya cak imin di Surabaya, bahwa PKB itu kalau bergerak tidak pernah lepas dari kaidah fiqih," jelasnya.
Dari situ, Maman tak menepis bahwa Cak Imin nantinya bakal melanjutkan apa yang sudah dilakukan presiden sebelumnya. Kendati begitu, dia mengatakan masih akan membawa usulan itu ke rapat bersama nantinya.
"Bagi kita yang sudah baik ya udah kita teruskan, kita perkuat, yang belum baik kita perbaiki, kita perbarui," ungkapnya dia.
"Ini usulan pribadi saya sebagai anggota dewan Syuro yang akan saya bawa rapat juga. Mudah-mudahan koalisi ini ya enggak tahu singkatannya apa, Koalisi Pembaruan Berkelanjutan," jelas Maman.
Lihat juga Video 'Sudirman Said Optimistis PKS Tetap Dukung Anies-Cak Imin':
Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Demokrat menyindir kubu Anies-Cak Imin yang masih memakai tagline 'Perubahan'. Demokrat menyindir Anies Baswedan sedang kehilangan kreativitas.
Setelah itu, muncul usul nama koalisi pendukung bakal capres dan cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 'Koalisi PBNU'. Usul nama 'Koalisi PBNU' menuai pro-kontra di dalam koalisi pendukung Anies-Cak Imin sendiri.
Usul 'Koalisi PBNU' berasal dari Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim, padahal nama koalisi Anies-Cak Imin saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Lukmanul mengatakan Anies-Cak Imin memiliki komitmen kuat terhadap 'PBNU'.
"Saya mengusulkan nama koalisi NasDem-PKB: Koalisi PBNU. Koalisi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945," kata Lukmanul kepada wartawan, Kamis (7/9).
Lukmanul mengatakan Anies-Cak Imin memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila hingga Undang-Undang Dasar 1945. Anies dan Cak Imin disebut sosok yang menjunjung pluralisme dan komitmen terhadap NKRI.
"Kenapa saya mengusulkan nama Koalisi PBNU, karena pasangan Anies-Gus imin (AMIN) keduanya adalah sosok pemimpin yang selama ini punya komitmen yang kuat terhadap PBNU, komitmen terhadap pancasila sebagai ideologi dan dasar negara," ujar Lukmanul.
Namun, belakangan usulan Lukmanul Khakim soal nama koalisi Anies-Cak Imin menjadi 'Koalisi PBNU' mendapat penolakan dari internal koalisi. Partai NasDem tak setuju dengan usulan nama itu.
"Yang pertama, PBNU kan udah memiliki organisasi sendiri. Jadi janganlah bawa-bawa nama PBNU," kata Bendum NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Kamis (7/9).
Sahroni menegaskan sikap partainya soal penamaan koalisi masih menunggu keputusan para pimpinan partai di koalisi pendukung Anies-Cak Imin.
"NasDem terkait nama koalisi tunggu para bos duduk bersama untuk menamakan tag line koalisi. Apapun usulan nama nanti tunggu para bos datang dan duduk bersama saja, baru tentukan nama tag line ke depan," ujarnya.
Sahroni sendiri menegaskan tak setuju dengan usulan penamaan koalisi itu. Dia mewanti-wanti penamaan itu berdampak pada organisasi lainnya.
"Saya nggak setuju nanti akan berdampak pada organisasi lainnya," katanya.