Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim mengusulkan nama kerja sama partai pendukung bakal capres Anies Baswedan dan Ketum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan sebutan Koalisi PBNU. NasDem tak setuju dengan nama itu.
"Yang pertama, PBNU kan udah memiliki organisasi sendiri. Jadi janganlah bawa-bawa nama PBNU," kata Bendum NasDem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Kamis (7/9/2023).
Sahroni menegaskan sikap partainya soal penamaan koalisi masih menunggu keputusan para pimpinan partai di koalisi pendukung Anies-Cak Imin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NasDem terkait nama koalisi tunggu para bos duduk bersama untuk menamakan tag line koalisi. Apapun usulan nama nanti tunggu para bos datang dan duduk bersama saja, baru tentukan nama tag line ke depan," ujarnya.
Sahroni sendiri menegaskan tak setuju dengan usulan penamaan koalisi itu. Dia mewanti-wanti penamaan itu berdampak pada organisasi lainnya.
"Saya nggak setuju nanti akan berdampak pada organisasi lainnya," katanya.
Ketua DPP PKB Lukmanul Khakim sebelumnya mengusulkan nama kerja sama partai pendukung Anies-Cak Imin dengan sebutan Koalisi PBNU. Ia mengatakan kedua sosok ini memiliki komitmen kuat terhadap PBNU.
"Saya mengusulkan nama koalisi NasDem-PKB: Koalisi PBNU. Koalisi Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945," kata Lukmanul dikonfirmasi, Kamis (7/9).
Lukmanul mengatakan kedua tokoh ini memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila hingga Undang-Undang Dasar 1945. Anies dan Cak Imin disebut sosok yang menjunjung pluralisme dan komitmen terhadap NKRI.
"Kenapa saya mengusulkan nama Koalisi PBNU, karena pasangan Anies-Gus imin (AMIN) keduanya adalah sosok pemimpin yang selama ini punya komitmen yang kuat terhadap PBNU, komitmen terhadap pancasila sebagai ideologi dan dasar negara," ujar Lukmanul.
(fca/rfs)